Cegah Covid-19, Kampus UINSU Disemprot Desinfektan
KANALMEDAN – Untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) melakukan penyemprotan desinfektan di kampus 1 Jalan IAIN/Sutomo Ujung dan kampus 2 Jalan Willem Iskandar Medan, Senin (23/3) lalu.
Sebelum penyemprotan, Rektor UINSU Prof Dr Saidurahman MAg, didampingi Ketua Tim Covid -19 UINSU Dr Azhari Akmal Tarigan, MAg menyerahkan seperangkat alat penyemprotan kepada Ketua Tim Desinfeksi Dr Tri Niswati Utami, MKes. Hadir pada acara itu para wakil rektor, kepala biro, direktur program pascasarjana, para dekan, wakil dekan, kabag dan kasubag, dosen dan pegawai UINSU.
Untuk efisiensi kerja penyemprotan ruangan, Tim Desinfeksi dipetakan dalam beberapa ruangan dan dikoordinir oleh 8 dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UINSU, yakni Dr Tri Niswati Utami, MKes, Rapotan Hasibuan, SKM, MKes, Zuhrina Aidha, SKep, MKes, Reni Agustina Harahap, SST MKes, Delfriana Ayu, SST MKes, Dewi Agustina, SKep MKes dan Tri Bayu Purnama, SKM, MSc.Epid. dan 14 orang mahasiswa FKM semester 8, 6 dan 4.
Rektor UINSU Prof Dr Saidurahman MAg dalam sambutannya mengatakan, penyemprotan desinfeksi ini merupakan bagian dari upaya mencegah penyebaran Covid-19. Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran penyakit.
“Desinfektan mempunyai kemampuan untuk membunuh mikroorganisme yang terpapar langsung oleh desinfektan. Desinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati,” kata rektor
Sementara itu, Ketua Tim Desinfeksi Dr Tri Niswati Utami, MKes mengatakan, efektivitas desinfektan dipengaruhi oleh suhu, konsentrasi desinfektan, PH dan bahan pengganggu. Bahan desinfektan yang dapat digunakan seperti klorin, iodin, alkohol, atau natrium hipoklorida (bayclin).
“Proses pembuatan desinfektan ini menggunakan bahan dasar kalsium hipoklorit diencerkan dengan air dalam PH normal. Perbandingan yang diperlukan, 1 : 3 (kalsium hipoklorit 1 liter : air 3 liter). Kemudian dimasukkan ke dalam alat penyemprot sederhana berupa hand sprayer (2 liter) dan pressure sprayer (5 liter),” kata Tri.
Pada saat penyemprotan, kata dosen FKM UINSU ini, ruangan harus dalam keadaan kosong, mematikan kipas, AC, menutup jendela (jika terbuka). Benda yang menjadi sasaran seperti meja, kursi, lemari, handle pintu, pegangan tangga, telepon kantor, jika di lokasi masjid (lantai masjid).
“Selanjutnya dibiarkan desinfektan bekerja selama 10 – 15 menit. Selama proses ini tidak ada yang diperkenankan keluar masuk ruangan. Setelah 15 menit ruangan dapat digunakan kembali,” tambah Tri. (Nas)