Cegah Wabah Corona, UMA Terapkan Kuliah Sistem Online
KANALMEDAN – Sehubungan Surat Edaran Mendikbud RI No 3 Tahun 2020 tanggal 9 Maret 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) pada Satuan Pendidikan, Universitas Medan Area (UMA) sejak 17 – 30 Maret mendatang sudah meniadakan kuliah tatap muka di ruang kuliah, namun perkuliahan tetap dilaksanakan dengan menggunakan sistem online.
Rektor UMA Prof Dr Ir Dadan Ramdan MEng MSc kepada wartawan di Kampus I UMA, Jalan Kolam Medan Estate, Sabtu (21/3) mengatakan, kuliah sistem online sejauh ini berlangsung lancar. Hal itu karena UMA sudah sejak lama menyaiapkan aplikasi electroniclearning (e-learning) lewat www.uma.ac.id. Di samping itu, UMA memberikan kebebasan kepada dosen menggunakan sistem lain seperti google class room, blog dosen atau WhatsApp (WA).
E-learning ini, kata Dadan, dimaksudkan agar mahasiswa di rumah tetap mendapat layanan pendidikan dari dosen. Kegiatan penerapan e-learning ini terus dimonitor oleh Pusat Pengawasan Proses Belajar Mengajar dan Sarana atau P3BMS UMA. Mereka punya tim untuk mengawasi proses belajar mengajar (PBM) dengan sistem e-learning ini.
“Alhamdulillah semua dosen menjalankan e-learning dengan baik, dan mahasiswa malah lebih antuasias dan bersemangat belajar, karena berlangsung lebih interaktif. Itu bisa dilihat dari tugas-tugas yang diserahkan dosen kepada mahasiswa siap lebih tepat waktu. Dengan sistem online ini, mahasiswa tetap bersemangat belajar dari rumah sambil menghindari wabah virus corona,” tambah rektor.
Untuk jajaran pegawai UMA, kata rektor, juga akan diliburkan pada Senin dan Selasa (23-24/3), namun pelayanan akademik dan pembelajaran tetap dijalankan secara online.
Terkait merebaknya Covid19, Rektor UMA juga mengeluarkan Surat Imbauan No 239/UMA.08.1/III/2020. Isinya antara lain mengimbau kepada civitas akademika UMA untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan yang diduga menjadi lokasi penyebaran Covid-19, menjauhi tempat-tempat keramaian seperti tempat wisata, pusat perbelanjaan, atau tempat-tepat yang diduga kemungkinan besar sebagai sumber penyebaran virus corona.
“UMA juga melarang seluruh dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa bepergian ke luar negeri untuk kepentingan apapun sampai dengan ada pembertahuan resmi dari pemerintah,” kata alumni Uniersitas Padjadjaran (Unpab) Bandung (S1) dan ITB Bandung (S2) ini.
Kemudian, keluarga besar UMA diharapkan menjaga kesehatan dengan mengonsumsi vitamin c atau buah-buahan, tidur teratur dan istirahat yang cukup. Selain itu, mencuci tangan dengan sesering mungkin atau menggunakan hand sanitizer.
“Civitas akademikan UMA diharapkan untuk tetap tenang dan waspada dalam menghadapi setiap informasi yang diperoleh serta tidak lupa untuk selalu berdoa agar terhindar dari segala macam cobaan,” harap peraih Magister Engineering dari Jepang dan Doktor dari Universiti Sains Malaysia (USM) ini. (Nas)