Akhyar Ingin Adopsi Pengelolaan Stadion Citarum Semarang
KANALMEDAN – Keinginan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi untuk memajukan persepakbolaan di Kota Medan, termasuk pengembangan Stadion Teladan tidak main-main. Di tengah padatnya agenda kerja yang dilakukan terkait tata kelola kawasan heritage Kota Tua Semarang masih meluangkan waktu untuk menyambangi Stadion Citarum Semarang yang merupakan home base PSIS Semarang, Selasa (3/3). Banyak masukan yang diperoleh untuk diterapkan di Kota Medan.
Kunjungan Akhyar bersama beberapa Kepala OPD terkait ini untuk mencontoh konsep Pemko Semarang untuk menata kawasan Kota Tua dan pra sarana dan sarana olahraga. Sebab, dalam empat tahun terakhir ini Walikota Semarang Hendrar Priadi telah berhasil mengubah wajah kota Semarang.
Kunjungan Akhyar ke Stadion Citarum sendiri ini, untuk mengetahui bagaimana pengelolaan stadion dan kerjasamanya dengan pihak swasta. Sesampainya Akhyar di Stadion Citarum, Akhyar langsung menggesek-gesekkan sepatunya di rumput sintetis. Bahkan, dia tambah senyum-senyum saat melihat anak-anak usia 16 tahun PSIS sedang latihan.
“Aku kalau kek gini lapangannya tertantang main bola, padahal kaki ini untuk lari saja sudah gak bisa. Dulu aku main bola, lutut ku cidera, jadi kalau sekarang untuk lari susah. Paling tendang-tendang biasa gini ajalah,” kata Akhyar sambil menendang-nendang bola.
Setelah selesai memainkan bola, Akhyar berdiskusi dengan pengelola PSIS sekaligus pengelola stadion Citarum, yang baru-baru ini sudah mendapatkan mandat dari Pemko Semarang. Dari diskusi tersebut, Akhyar mengaku, tata kelola pengelolan Stadion Citarum bisa dicontoh oleh Pemko Medan untuk menyerahkan pengelolaan kepada pihak ketiga, seperti PSMS Medan.
“Ternyata Pemko Semarang sudah menandatangi MoU kerjasama dengan PSIS sebagai pengelola stadion, dan dikenakan tarif Rp1 miliar per tahun. Selama ini, Pemko Semarang hanya mampu mendapatkan pendapatan hanya dikisaran Rp400 juta dari target Rp800 juta per tahun. Ini sangat perlu dicontoh,” ucapnya.
Dia menyebutkan, setelah Pemko Semarang sudah mendapatkan pembiayaan untuk merenovasi rumputnya, dari rumput biasa ke sintetis dan pihak pengelola PSIS melakukan renovasi stadion yang menghabiskan anggaran Rp2.4 M. Kini, Stadion Citarum membuat siapapun yang hadir ingin bermain bola.
“Pelajaran ini ingin saya coba dan kaji dengan tim bagaimana bisa membuat tata kelola stadion secara profesional, dengan target PAD tercapai serta masyarakat tetap boleh memakainya,” ujarnya didampingi sejumlah pejabat eselon II seperti Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan, M Husni, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Irwan Ritonga, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (DPKPPR) Benny Iskandar, PLT Kepala Dinas Pekerjaan Umum Zulfansyah, Kepala Dinas Perhubungan Iswar Lubis, Kepala Dinas Pariwisata Agus Suriyono serta sejumlah pejabat eselon III lainnya.
Sebelumnya, Akhyar juga mengunjungi Gelanggang Olahraga (GOR) Tri Lomba Juang. Dalam kunjungan itu, ia melihat fasilitas olahraga seperti lintasan lari yang sudah standart internasional, arena skate board, basket, bulu tangkis dan tenis. Total pembangunan yang dihabiskan oleh Pemko Semarang sekitar Rp40 an miliar.
Mendengar angka Rp40 miliar dengan alokasi penganggaran multiyears, Akhyar langsung diskusi dengan Kadis DPKPPR dan Bappeda. Dalam perbincangan singkat itu, akhirnya mereka bertiga bubar dengan senyum sambil berjalan melihat satu persatu fasilitar GOR. acKini, sejak GOR Tri Lomba Juang selesai di bangun, masyarakat sangat antusias. Bahkan, GOR ini sudah menjadi ajang kumpul anak-anak milenial kota Semarang.(Nas)