Sekdaprovsu Apresiasi Peluncuran Buku “Zahir Membangun Batu Bara”
KANALMEDAN – Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) Dr Ir Hj R Sabrina MSi mengapresiasi peluncuran buku berjudul “Zahir Membangun Batu Bara, Antara Potensi dan Tantangan” di Hotel Inna (Dharma Deli) Medan, Rabu (29/1). Buku yang ditulis Drs Syaiful Syafri MM ini berisi tentang kiprah Bupati Batu Bara Zahir membangun daerahnya diharapkan dapat bermanfaat untuk masyarakat luas.
Buku ini merupakan buku kedua tentang Bupati Batu Bara, setelah tahun lalu menerbitkan buku berjudul “Impian Bupati Zahir Si Anak Petani”. Sabrina mengatakan ini akan menjadi referensi bagi Pemerintah Kabupaten Batu Bara dan daerah lainnya. Selain itu juga menjadi sumber informasi penting bagi masyarakat.
“Saya apresiasi Bupati Batu Bara dan tentunya penulis yang telah menyajikan informasi yang penting bukan hanya untuk pemerintah, tetapi juga masyarakat luas. Tidak mudah menulis buku, apalagi terkait kinerja pemerintah,” kata Sabrina.
Menurutnya, buku ini juga akan menginformasikan kepada seluruh masyarakat terkait potensi-potensi yang ada di Kabupaten Batu Bara. Batu Bara ini memiliki potensi yang luar biasa. Potensi sumber daya alamnya dan juga potensi bisnis karena di sana ada KEK Sei Mangkei, Pelabuhan Internasional Kualatanjung dan sebentar lagi kilang minyak terbesar di Indonesia.
“Dengan buku ini kita berharap potensi-potensinya tersebar ke semua orang sehingga mampu menarik investor demi perkembangan Batu Bara ,” tambah Sabrina.
Bupati Batu Bara Zahir berharap dengan peluncuran buku keduanya ini maka pembangunan di daerah yang dipimpinnya akan semakin cepat terwujud. Batu Bara merupakan proyek strategis nasional dan Provinsi Sumut. Ada perkebunan cabai terluas di Sumut, KEK Sei Mangke, Pelabuhan Kuala Tanjung dan sumberdaya alam lainnya.
“Kita semua bercita-cita Batu Bara ini berkembang cepat dan sesuai keinginan kita. Dan buku ini saya harapkan salah satu yang akan mendorong pembangunan Batu Bara,” katanya.
Nilai positif juga datang dari dua pembedah buku yaitu Prof Milfayeti (Guru Besar Unimed) dan Parapat Gultom (Dosen USU). Menurut Milfayeti, buku ini akan menjadi referensi bagi banyak mahasiswa untuk penelitian dan juga bagi masyarakat. Sedangkan Parapat Gultom yakin buku ini akan memberikan informasi kepada masyarakat terkait apa yang sudah dilakukan Pemerintah Batu Bara dan apa yang belum dalam satu tahun terakhir.
“Ini sebuah keberanian karena dengan buku ini orang-orang akan tahu, bukan hanya apa yang sudah dilakukan bupati satu tahun terakhir, tetapi juga apa yang belum. Jadi, buku ini juga akan mengevaluasi pemerintah. Dan yang saya sangat apresiasi, buku ini ada e-book-nya, jadi seluruh dunia bisa mengaksesnya. Ini keberanian besar,” kata Parapat Gultom.
Syaiful Syafri sebagai penulis buku menyampaikan, buku ini bertujuan agar orang-orang tahu potensi Kabupaten Batu Bara beserta dengan tantangan-tantangannya. Bukan itu saja, dia juga ingin agar buku ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi Bupati Batu Bara sendiri dan referensi untuk pemerintah daerah lainnya.
“Batu Bara punya segudang potensi, tetapi juga memiliki banyak tantangan seperti kemiskinan, banjir dan lain sebagainya. Tetapi, itu dipandang sebagai tantangan oleh Bupati yang membuat saya berniat menuliskan kinerja-kinerjanya, agar orang-orang tahu apa yang sudah dilakukan bupatinya dan bupati tahu apa yang perlu dia lakukan ke depannya,” jelasnya.
Turut hadir Wakil Bupati Batu Bara Oky Iqbal Frima, Ketua TP PKK Batu Bara Ny Maya Zahir, Kapolres Batu Bara AKBP Ikhwan Lubis, SH, MH, Ketua DPRD Batu Bara M Syafii SH, Kepala Kejaksaan Negeri Batu Bara Mulyadi Sajaen, Kepala OPD Pemprov Sumut dan Pemkab Batu Bara , Ketua DPD PDIP Sumut Japrman Saragih, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda.
Peluncuran buku ini juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-51 Zahir. Tampak Zahir tak mampu membendung air matanya manakala mendapat kado berupa sepeda ontel yang berisi sayur dan buah-buahan.
“Sepeda ini mengingatkan saya di masa tahun 1982. Dengan sepeda inilah saya melangsir daun ubi untuk biaya sekolah dulu. Saya memang berasal dari keluarga petani miskin. Namun kemiskinan tak menghalangi kita untuk maju. Saya berharap, kisah saya bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Batu Bara dan Sumut,” kata mantan Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan ini. (Nas)