Andi Lestari, SKG: Penataan Kampung Jepang di Batu Bara Jadi Perhatian Khusus
KANALMEDAN – Anggota DPRD Batu Bara dari Fraksi PBB, Andi Lestari, SKG menyatakan, saat ini Bupati Batu Bara telah mendorong dinas teknis untuk menata Kampung Jepang yang secara embrio diresmikan 9 Desember 2019 yang lalu oleh Bupati Batu Bara Ir H Zahir MAP.
Hal ini disampaikan Andi Lestari ketika dihubungi awak media, Sabtu (10/01/2020) di Medan trkait semakin banyaknya kunjungan masyarakat dari dalam dan luar Kabupaten Batu Bara ke lokasi Kampung Jepang di Desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Pesisir untuk berdarmawisata di hari libur.
Andi menegaskan, dinas teknis seperti Dinas Pendidikan melalui Kabid Kebudayaan, Dinas Pemuda dan Olah Raga serta Pariwisata, Dinas UMKM dan Dinas PUPR terus merancang untuk memulai menata infrastruktur di lokasi Kampung Jepang serta sarana jalan yang rusak termasuk untuk para pedagang.
“Kita berharap tidak terlalu lama pihak dinas teknis merancang penataan karena Kampung Jepang yang merupakan situs sejarah mendaratnya tentara Jepang hingga sempat mendirikan 7 bunker di kawasann ini merupakan salah satu situs cagar budaya di Desa Perupuk yang perlu dilestarikan sesuai tuntutan Undang undang No 11 tahun 2010. Apalagi 10 wisatawan Jepang yang dipimpin Emiliyo Sugioka sudah mengunjungi situs cagar budaya ini minggu lalu bersamaan dengan ribuan pengunjung,” katanya.
Selain dari rancangan penataan, kata Andi Lestari, Bupati Batu Bara Ir H Zahir MAP juga sudah berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk membantu mengangkat kapal yang ditenggelamkan Sekutu Belanda melalui kapal selam Inggris, sehingga kapal Horikuku Maru yang sedang membawa hasil bumi berupa karet dari Batu Bara ditenggelamkan di perairan laut Desa Perupuk pada perang dunia kedua di tahun 1944 bisa menambah daya tarik Kampung Jepang.
“Situs peninggalan Jepang yang menjadi cagar budaya ini juga sedang disusun oleh sejarawan Dr Phil Ichwan Azhari, ssehingga pada saatnya para pengunjung dapat mengetahuinya, dan para pelajar, peneliti, penulis dan pemerhati cagar budaya lebih mudah mendalaminya,” kata Andi.
Selain itu, kata Andi, pemerintah daerah dan masyarakat harus kompak untuk membangun hospitability atau memulai menerapkan budaya pelayanan dan keramahtamahan kepada sesama masyarakat dan pengunjung sekaligus isu rasis dihilangkan agar objek wisata Kampung Jepang ini tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kekuatan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. (Nas)