Akhyar: Terima Kasih Brigjen Dadang, Selamat Datang Kombes Johnny
KANALMEDAN – Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi memberikan cindera mata sebagai bentuk apresiasi dan ungkapan rasa terima kasih kepada Brigjen Pol Dadang Hartanto SH SIK MSi, atas sinergitas dan dukungan yang telah diberikan selama menjabat sebagai Kapolrestabes Medan sehingga ibukota Provinsi Sumatera Utara senantiasa aman dan kondusif. Kemudian memakaikan tongkulok (topi khas Melayu) dan songket kepada Kombes Pol Johnny Edison Isir SIK MTCP sebagai ungkapan selamat dan dan bertugas di Kota Medan sebagai Kapolrestabes Medan.
Penyerahan cindera mata dan pemakaian tengkulok dan Songket Deli tersebut dilakukan Plt Wali Kota dalam acara Malam pisah sambut Kapolrestabes Medan dari Brigjen Pol Dr Dadang Hartanto SH SIK MSi kepada Kombes Pol Jhonny Edison Isir SIK MTCP di Ballroom Hotel Grand Aston Medan, Sabtu (4/1). Brigjen Pol Dadang selanjutnya akan menempati jabatan baru sebagai Karorenmin Bareskrim Polri.
Dalam sambutannya, Plt Wali Kota mengatakan Pemko Medan beserta seluruh jajaran mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Brigjen Pol Dadang Hartanto. Sebab, selama dua tahun lebih menjabat sebagai Kapolrestabes Medan, kontribusi yang diberikan terhadap keamaan dan ketertiban di Kota Medan sangat besar dan luar biasa, terutama dalam menertibkan papan reklame bermasalah. Dengan dukungan yang diberikan, Pemko Medan berhasil membersihkan papan reklame bermasalah sehingga wajah Kota Medan kini lebih tertata dan indah.
“Di samping itu juga mendukung program kebersihan Pemko Medan dengan menurunkan personel untuk melakukan gotong royong bersama. Selain itu banyak lagi dukungan yang diberikan sehingga menjadikan Kota Medan semakin tenang, aman dan nyaman tidak hanya bagi warga, tapi juga seriap orang yang datang berkunjung. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih sekaligus mendoakan agar Brigjen Pol Dadang dapat menjalankan tugas dengan baik di tempat yang baru,” kata Akhyar.
Kepada Kombes Pol Jhonny Edison Isir SIK MTCP yang kini menjabat sebagai Kapotestabes Medan yang baru, Akhyar mengatakan, jajaran Pemko Medan dan seluruh warga Kota Medan mengucapkan selamat datang dan bertugas. Diingatkannya, tantangan yang akan dihadapi ke depan tidak akan berhenti, terutama masalah street crime dan narkoba yang sangat meresahkan saat ini.
Diungkapkan Akhyar, street crime belakangan ini sudah menurun namun harus tetap menjadi perhatian. Sebab, jika street crime kembali meningkat akan membuat masyarakat akan takut keluar malam hari sehingga akan berpengaruh dengan perekonomian. “Untuk itu kami berharap dukungan Kapolrestabes Medan untuk mengatasinya, termasuk dukungan seluruh unsur Forkopimda Kota Medan lainnya, “harapnya.
Malam pisah sambut dihadiri Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan, Dandim 0201/BS Kol Inf Roy Hansen J Sinaga, Ketua DPRD Medan Hasyim SE, Danlanud Soewondo Kol Pnb Meka Yudanto SSos MAP, Ketua Pengadilan Negeri Medan Sutio Jumagi Akhirno, Sekda Kota Medan Ir Wiriya Alrahman MM, anggota DPR RI Junimart Girsang, alim ulama, tokoh masyarakat serta keluarga besar Polrestabes Medan.
Acara yang berlangsung dengan meriah dan penuh rasa kekeluargaan itu diawali dengan tarian multi etnis sebagai simbol Medan merupakan kota yang multikultural sehingga dikenal dengan istilah Colorfull Medan sekaligus miniaturnya Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin Ketua MUI Kota Medan Prof Dr M Hatta.
Setelah itu dilanjutkan dengan menampilkan video kilas balik Brigjen Dadang Hartanto semasa menjabat sebagai Kapolrestabes Medan. Selain keberhasilannya mengungkapkan berbagai kasus kriminal di Kota Medan, juga sosoknya yang religi dan dekat semua kalangan.
Ketika menyampaikan sambutan didampingi sang istri, Brigjen Pol Dadang Hartanto mengatakan, malam pisah sambut ini merupakan momen yang sangat luar biasa. Semasa menjalankan tugas sebagai Kapolrestabes Medan, Brigjen Pol Dadang mengatakan, dirinya mengusung moto, “Kita Jago Medan Kondusif”. Ada pun makna moto itu, jelasnya, untuk menangani Kota Medan sebagai miniaturnya Indonesia dan karakter masyarakatnya yang ulet dan berani haruslah jago.
“Jago di sini artinya bukan hanya unsur kepolisian saja, tetapi mencakup semua pihak. Untuk itu diperlukan sinergitas yang kuat untuk mengelola dan menangani Kota Medan. Di samping itu bagi saya, Kota Medan seperti sinar di perbukitan, banyak orang yang ingin datang kesana. Polisi harus bisa menjaganya agar tetap bersinar,” ungkap Dadang.
Saat bertugas di Kota Medan, jelas Dadang, ada dua agenda besar yang harus dihadapi yakni pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden dan legislatif. Alhamdulillah, ungkapnya, kedua agenda itu dapat berjalan dengan aman dan lancar. “Kuncinya dekat dengan masyarakat. Di samping itu terus membangun sinergitas dengan seluruh Forkopimda Kota Medan. Lalu melayani masyarakat dengan hati dan ikhlas,” terangnya.
Atas berbagai doa dan dukungan masyarakat selama ini, kata Dadang, dirinya berhasil lulus dalam menjalankan tugas dengan baik sebagai Kapolrestabes Medan, termasuk mendapatkan pangkat bintang satu. “Bintang ini untuk masyarakat Kota Medan. Terima kasih atas doa dan dukungan yang telah diberikan selama ini. Semoga Allah SWT membalaskan semua kebaikan yang telah diberikan kepada saya,” paparnya.
Di kesempatan itu Dadang juga menyampaikan permohonan maaf jika ada kesalahan maupun kekurangan yang dilakukannya selama menjalankan tugas di Kota Medan. Kemudian mengucapkan selamat bertugas kepada Kombes Pol Johnny Eddison Isir SIK MTCP sebagai Kapolrestabes Medan. Sebagai penutup, Dadang bersama istri menyanyikan lagu Suci Dalam Debu yang diikuti para undangan yang hadir. Setelah itu Plt Wali Kota dan unsur Forkopimda Kota Medan memberikan cindera mata kepada Brigjen Pol Dadang Hartanto.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Johny Eddison Isir SIK MTCP yang juga didampingi istri tercinta dalam sambutan singkatnya mengatakan, bertugas adalah proses belajar. Oleh karenanya dimana pun ditugaskan selalu menjadi tempat belajar baginya. Sebab, itu sesuai dengan moto hidupnya yakni ora et labora yakni bekerja sambil berdoa.
“Untuk itu izinkan saya belajar untuk mengayomi dan melindungi masyarakat Kota Medan serta bekerja sama.dengan semua stakeholder di Kota Medan. Kami juga ingin dekat dengan seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kota Medan. Itu sesuai dengan pesan yang selalu disampaikan almarhum bapak saya. Untuk itu lah saya selalu ingin belajar,” pungkasnya.(Nas)