Masyarakat Diajak Tanamkan Semangat Bela Negara
KANALMEDAN – Memperingati Hari Kesadaran Nasional dan Hari Bela Negara (HBN) ke 71 Tahun 2019, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Ir Wiriya Alrahman MM bertindak sebagai Inspektur upacara (Irup) di Halaman Depan Balai Kota Medan, Selasa (17/12). Kedua hari peringatan tersebut menjadi momentum untuk mengajak, menumbuh kembangkan serta menanamkan rasa kesadaran dan kecintaan serta kepedulian elemen masyarakat dalam menjaga keamanan dan keutuhan NKRI termasuk para aparatur sipil negara (ASN).
Selain Sekda, upacara yang berlangsung khidmat tersebut diikuti para asisten, staf ahli, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemko Medan, Camat dan lurah se-Kota Medan dab anggota bela negara Kota Medan yang telah dididik dan dilatih serta dikukuhkan. Upacara diawali dengan pengibaran Bendera Merah Putih dilanjutkan dengan mengheningkan cipta. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945 dan ikrar bela negara.
HBN merupakan hari bersejarah bagi Indonesia yang jatuh pada tanggal 19 Desember untuk memperingati deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) oleh pejuang kemerdekaan yakni Mr Sjafruddin Prawiranegara di Sumatera Barat. Hari tersebut menjadi hari bersejarah yang kemudian diperingati setiap tahunnya sesuai Keputusan Presiden (Keppres) No 28 masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Untuk itulah, Dalam amanat Presiden RI Joko Widodo yang dibacakan Sekda, dikatakan bahwa seluruh komponen masyarakat memiliki fungsi dan peran strategis dalam mendukung dan menjaga keutuhan serta kedaulatan NKRI sebagai sebuah harga mati sekaligus pembuktian kepada dunia bahwa Indonesia akan tetap dan terus eksis untuk selama-lamanya.
“Dewasa ini, kita sama-sama cermati bahwa tantangan yang dihadapi bangsa dan negara kita semakin hari semakin berat dan beragam bentuknya. Sebagaimana yang telah diingatkan Bung Karno bahwa perang modern bukan sekedar perang militer melainkan peperangan yang menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian, tidak hanya militer yang berperan membangun ketahanan Indonesia, tapi juga menuntut peran seluruh komponen bangsa demi kelangsungan hidup dan keutuhan NKRI,” kata Sekda.
Kemudian lanjut Sekda, Presiden RI pada tahun 2018 juga telah menginstruksikan tentang pelaksanaan rencana Aksi Nasional Bela Negara di berbagai bidang dan tataran di seluruh Indonesia dengan melibatkan segenap jajaran Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah serta berbagai elemen masyarakat sebagai wujud apresiasi atas berbagai keahlian warga Indonesia.
“Dalam aktualisasinya, bela negara harus disesuaikan dengan kondisi kekinian yang dihadapi masyarakat serta diikuti dengan sinergi semua pemangku kepentingan sehingga terwujud kekuatan yanv besar untuk mencapai tujuan yang besar pula. Dengan demikian, bela negara bukan hanya menjadi alat untuk menghadapi ancaman yang bersifat potensial tapi juga alat mencapai tujua nasional bangsa dalam jangka panjang,” ungkapnya.
Terakhir, dihadapan seluruh ASN, Sekda menekankan bahwa tanpa sikap dan perilaku bela negara, pengelolaan negeri yang besar dengan sumber daya yang melimpah tidak akan mencapai keadilan dan kemakmuran seperti yang dicita-citakan seluruh pendahulu bangsa. Maka dari itu, nilai-nilai dasar bela negara harus dilakukan dan ditanamkan seluruh komponen masyarakat dari berbagai profesi tanpa memandang usia, suku, agama dan ras.
“Bagi yang berbakti dalam birokrasi pemerintahan, teruslah mereformasi diri serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik. Yang belajar dan mengajar, tingkatkan kearifan dan pengabdian masyarakat berbasis nilai-nilai kebangsaan kita. Yang mengabarkan berita, teruslah menjadi penerang informasi masyarakat secara jujur, berimbang dan bertanggungjawab. Yang menjalankan usaha, tingkatkanlah terus daya saing secara sinergis dengan segenap tujuan negara. Demikian pula segenap masyarakat dengan beragam profesinya, jadikan bidang profesi masing-masing sebagai ladang bela negara dengan SDM Unggul menuju Indonesia Maju,” pungkasnya. (Nas)