Deputi Menko Polhukam: Mahasiswa UMA Harus Siapkan Diri dengan Skill dan Integritas
KANALMEDAN – Deputi Menko Polhukam Urusan Luar Negeri Dr (HC) Lutfi Rauf MA mengingatkan mahasiswa Universitas Medan Area (UMA) akan tantangan global saat ini. Karena itu, mahasiswa harus mengubah cara berpikir, menyiapkan diri dengan keterampilan dan percaya diri.
“Persiapkan diri dengan skill dan integrasi. Tantangan yang lebih besar, akan anda hadapi. Kalau tidak, Indonesia akan diserbu dengan tenaga ahli asing,” kata Lutfi Rauf saat menyampaikan kuliah umum bertema “Tantangan Politik dan Keamanan di Kawasan ASEAN” di Convention Hall VII Gedung Perpustakaan Universitas Medan Area (UMA), Jalan Kolam Medan Estate, Jumat (25/10).
Kuliah umum yang digelar atas kerja sama Pusat Studi ASEAN UMA dan Kemenko Polhukam itu dihadiri Gubernur Sumatera Utara (Sumut) diwakili Kepala Badan Kesbangpol Anthony Siahaan, Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan MEng MSc, para wakil rektor dan dekan di lingkungan UMA serta perwakilan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).
Mantan Dubes RI untuk Thailand ini mengungkapkan, instabilitas politik di berbagai wilayah masih berlangsung, termasuk terjadinya proxy war. “Saat ini tak perlu pakai misil untuk melancarkan perang, tapi melalui gadget. Itulah pentingnya ketahanan nasional bagi masyarakat majemuk seperti Indonesia,” papar alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ini.
Di akhir kuliah umumnya, Lutfi Rauf memuji fasilitas dan kampus UMA yang ditumbuhi beragam tumbuhan dan pepohonan. Menurutnya kampus yang hijau segar, akan membuat pikiran segar.
“I love this campus. This is a great campus (Saya suka kampus ini. Ini adalah kampus yang luar biasa,” ucapnya.
Sebelummya, Rektor UMA Prof Dr Dadan Ramdan MEng MSc menuturkan saat ini tantangan keamanan kawasan begitu luar biasa untuk kalangan milenial.
“Kita harus miliki literasi media sosial dan jangan gegabah menyebarkan informasi yang ada di medsos tersebut,” kata rektor.
Ketua Pusat Studi ASEAN Dr Faisal Amri Tanjung SST MT menuturkan, lembaga yang dipimpinnya dibentuk untuk mendorong pemahaman dan partisipasi para akademisi dan mahasiswa terhadap ASEAN.
Pusat Studi ASEAN UMA, katanya, telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai sebuah lembaga pengkajian ilmiah pelaksanaan berbagai program kerjasama atau joint committee, seperti dalam Seminar Internasional ICoPOID 2019 (International Conference of Politics of Development) kerjasama antara UMA, USU dan USM Malaysia.
“Ke depan Pusat Studi ASEAN UMA akan melaksanakan sejumlah program riset dan pengabdian yang ditujukan untuk lebih mengeksplorasi dan mengkaji potensi sumber daya lokal, seperti pengkajian potensi Selat Malaka secara geografis dan geopolitik dalam kawasan keamanan politik ASEAN,” kata Dekan Fakultas Teknik UMA ini. (Nas)