Dalang Pengrusakan Masjid Amal Silahturrahim Harus Diusut
KANALMEDAN – Kalangan masyarakat Medan khususnya umat Islam mengecam keras pengrusakan Masjid Amal Silaturrahim di Jalan Timah Putih, Sukaramai, Medan Area, yang terjadi Selasa (22/10) malam. Aparat kepolisian didesak untuk segera menangkap pelaku sekaligus aktor utama pengrusakan tersebut.
“Kita sangat mengecam aksi pengrusakan masjid tersebut. Kapolresta Medan dan jajaran harus mengungkap dan mengusut pelaku dan aktor utamanya,” tekan Wakil Ketua FPAN DPRD Medan, Edi S kepada wartawan, kemarin.
Dia berharap, kepolisian segera mengusut dan mengungkap motiv dibalik pengrusakan masjid tersebut. Hal itu untuk mencegah agar permasalahan tidak meluas dan menimbulkan kemarahan bagi umat.
“Jika kasus ini tidak segera diusut tuntas, tidak direspon dengan cepat dan dibiarkan, saya khawatir ini bisa menjadi isu nasional dan merembet kemana-mana sehingga menganggu stabilitas di Medan,” sebutnya seraya meminta kejadian serupa tidak terulang kembali.
Terpisah, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan, DR Hasrat Efendi Samosir juga mengecam aksi Masjid Amal Silaturrahim. “Siapapun dan pihak manapun itu harus menjaga dan memuliakan masjid sebagai simbol rumah ibadah. Untuk itu, kita minta agar pelaku diproses hukum dengan tegas dan transparan,” tandasnya.
Dia juga mengajak semua pihak dan umat agar menahan diri dalam menyikapi kasus tersebut. “Terutama pihak pengembang agar lebih arif dan tidak menimbulkan ekses ke masyarakat. Semua pihak harus duduk bersama, karena masalah masjid atau agama ini sangat sensitif sekali,” tegasnya.
Diketahui, pengrusakan Masjid Amal Silaturrahim dilakukan sekelompok orang pada Selasa (23/10) sekitar pukul 23.30 WIB. Salah seorang saksi, Anto, menyebutkan, lebih dari 50 orang menyerang dengan cara merusak sejumlah peralatan yang berada di dalam masjid itu. “AC, kipas angin, semuanya di rusak. Udah gitu orang itu juga mengambil karpet dan kotak amal,” urainya.
Sekelompok orang tersebut, katanya, juga ingin merobohkan masjid. Mereka membawa satu unit alat berat ekskavator dan memasang seng dan kayu disekeliling masjid itu. Aksi perobohan berhenti saat sejumlah ibu-ibu yang merupakan warga setempat melakukan penghadangan. Keributan sempat terjadi antarkeduanya hingga mengundang perhatian warga lainnya. Melihat semakin banyak warga yang berdatangan, sekelompok orang tersebut langsung pergi. (Jen)