Pariwisata Nias akan Terus Digenjot
KANALMEDAN – Acara puncak Sail Nias 2019, yang dipusatkan di Dermaga Pelabuhan Baru Telukdalam, Nias Selatan, Sabtu (14/9), berlangsung sangat meriah. Ribuan wisatawan dan masyarakat terpana melihat berbagai atraksi yang ditampilkan, seperti nyanyian dan tarian khas Nias. Ada juga atraksi 10 penerjun payung dan 3 pesawat tempur dari TNI, yang membuat pengunjung tertegun.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri acara puncak Sail Nias bersama para menteri Kabinet Kerja, yaitu Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan yang mewakili Presiden RI Joko Widodo, Menteri DPDT Eko Putro Sandjojo, Menkumham Yasonna Laoly yang merupakan Ketua Panitia Pusat Sail Nias, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti.
Dalam sambutannya, Luhut Binsar Panjaitan yang mewakili Presiden RI Joko Widodo mengatakan, pemerintah akan memberikan dukungan sekuat-kuatnya untuk pengembangan pariwisata Nias. Pemerintah saat ini sedang membahas omnibus law (rancangan undang-undang) agar mempermudah investor asing berinvestasi di Indonesia.
“Seperti Danau Toba, Nias juga akan diperkuat sektor pariwisatanya. Sekarang pemerintah sedang membahas omnibus law, bila ini sukses maka investasi di Indonesia akan lebih mudah. Ini akan mempermudah perkembangan pariwisata kita,” kata Luhut.
Pariwisata Terus Digenjot
Sementara itu, Gubernur Edy Rahmayadi menyampaikan pembangunan Nias untuk sektor pariwisata akan terus digenjot pasca Sail Nias 2019. Kehadiran para menteri tersebut merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah pusat dan daerah untuk mengembangkan pariwisata Nias.
“Pemerintah daerah dan pusat bersungguh-sungguh ingin membangun pariwisata Nias. Sail Nias salah satu upaya pemerintah untuk memperkuat promosi wisata Nias. Tidak berhenti di sini saja, akan ada program-program lain lagi seperti yang dikatakan Menko Maritim tadi,” kata Edy Rahmayadi yang menjadi Ketua Panitia Daerah Sail Nias.
Menurut Edy Rahmayadi, pemerintah saja tidak cukup untuk menyukseskan pembangunan pariwisata Nias, perlu dukungan masyarakat agar Nias benar-benar menjadi objek wisata dunia. “Pemerintah daerah serius, pemerintah pusat serius, tetapi kalau masyarakatnya tidak serius itu akan sulit, jadi ini butuh dukungan kuat masyarakat,” tambahnya.
Usai menyaksikan acara puncak di Teluk Dalam, Edy Rahmayadi, para menteri dan undangan termasuk beberapa duta besar negara sahabat menyaksikan kejuaraan Nias Pro International Surfing di pantai Sorake. Kejuaraan selancar yang diikuti 126 peserta dari 15 negara ini menyita banyak perhatian.
Menurut Menkumham Yasonna Laoly, kejuaraan selancar di Nias menarik sekitar 50.000 penonton sehingga sektor ini akan diperkuat terlebih dahulu. Hal ini diamini Menteri Pariwisata Arief Yahya karena Nias memang sangat punya potensi untuk menjadi tempat selancar kelas dunia.
“Potensi Nias untuk selancar sangat besar, jadi kita perlu sepakat dulu kalau selancar ini yang utama akan kita kembangkan. Bali juga memulai promosi mereka dari selancar dulu dan sekarang menjadi seperti sekarang ini. Tetapi, sektor lain juga tidak kita tinggalkan seperti Desa Budaya Bawomataluo yang sedang kita usahakan untuk menjadi warisan budaya UNESCO seperti Danau Toba,” kata Arief Yahya.
Sail Nias 2019 sendiri akan berakhir pada tanggal 15 September setelah dimulai dari tanggal 3 September dengan berbagai agenda seperti Festival Kopi Nusantara, voli pantai, lomba memancing, festival layang-layang, 1000 tenda dan funbike dan festival budaya. (Jen)