6.595 Mahasiswa Baru UINSU Cetak Rekor MURI Pewakif Terbanyak
KANALMEDAN – Sebanyak 6.595 mahasiswa baru Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan mencetak rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai mahasiswa pewakif terbanyak secara serentak. Rekor ini diperoleh pada saat pelaksanaan hari pertama Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di Kampus I UINSU, Jalan IAIN Nomor 1 Medan, Senin (2/9).
Pemberian wakaf ini diberikan mahasiswa baru secara ikhlas dan sukarela kepada lembaga wakaf UINSU. Manajer MURI Triyono yang hadir dalam kegiatan itu mengungkapkan, MURI telah mencatatkan pewakif terbanyak ini dalam rekor MURI.
“Ini merupakan yang pertama dan dalam catatan MURI belum ada sebelumnya program seperti ini sehingga mahasiswa UINSU merupakan pelopor mahasiswa berwakaf terbanyak,” kata Triyono seusai memberikan piagam penghargaan kepada Rektor UINSU Prof Dr KH Saidurrahman MAg atas pemecahan rekor MURI dengan kategori pewakif terbanyak itu.
Triyono sangat mengapresiasi program yang digelar oleh UINSU. Dengan adanya program ini, katanya, dapat mengajarkan generasi muda untuk gemar berwakaf. “Kita harapkan dengan kegiatan ini dapat ditiru oleh instansi atau universitas lain,” tambahnya.
Rektor UINSU Prof Saidurrahman di hadapan Wakapoldasu Brigjen Pol Mardhiaz Kusin Dwihananto Pangdam I/BB diwakili Asisten Teritorial Kolonel Infantri Luhut Marpaung, Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Dr Ahmad Sabban el-Rahamniy Rajagukguk MA, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Sumut Drs H Syariful Mahyar Bandar MAP, dan Ketua Gerakan Anti Narkoba (GAN) Dr Sumut Zulkarnain Nasution MA mengatakan, pemecahan rekor MURI pewakif terbanyak ini sebagai pengamalan ayat Alquran yang menegaskan bahwa tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Kegiatan ini juga untuk menanamkan mental-mental pemberi kepada mahasiswa.
Mantan Fakultas Syariah dan Hukum ini mengatakan, UINSU kini fokus dengan menggali dan mengembangkan filantropi (kedermawanan) Islam. Pada Maret 2018 lalu, UINSU telah membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) guna mengumpulkan zakat, infak dan sedekah (ZIS) dari keluarga besar UINSU.
Bahkan sejak setahun lalu, seluruh dosen dan pegawai UINSU langsung dipotong 2,5 persen untuk zakat, infaq dan sedekah. Itu akan digunakan bagi mahasiswa yang tidak mampu.
“Dengan adanya gerakan zakat, infak dan sedekah ini, tidak boleh ada lagi mahasiswa yang drop out atau berhenti kuliah karena tidak punya dana. Kalau ada mahasiswa yang berhenti kuliah karena ketiadaan dana, maka yang paling berdosa adalah rektor,” katanya di depan ribuah mahasiswa baru UINSU.
Dalam hal ini, tambahnya, pihaknya telah menggerakkan semua kekuatan agar dapat membantu mahasiswa yang membutuhkan. “Berdasarkan laporan yang saya terima, dari gerakan filantropi atau kedermawanan ini sudah terhimpun Rp3 miliar dan sudah dibagikan untuk mahasiswa UINSU yang tidak mampu,” ungkap Saidurrahman yang juga dijuluki TGS (Tuan Guru Sumatera).
Di sisi lain, rektor mengucapkan selamat bergabung kepada mahasiswa baru di Kampus UINSU yang Juara (Maju, Unggul, Jaya, Bahagia, dan Sejahtera).
“Kita menyebut juara karena kita bercita cita sebagai khoirul jam’iah, maju, unggul, jaya, bahagia, sejahtera. Juara bukan hanya di lidah tetapi juga dalam amal dan perbuatan kita. Anda sekarang menjadi mahasiswa jadi tidak sekedar siswa seperti sebelumnya. Anda sekarang punya titel maha dan anda berada di UINSU, anda berada di sini artinya anda orang orang yang cerdas. Dan berkuliah di sini, artinya Islam anda adalah Islam rahmatan lil alamin,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Prof Dr Amroeni Drjajat MAg mengatakan, PBAK diikuti 6.595 mahasiswa baru dari 8 fakultas, yakni Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) 583 orang, Fakultas Ekonomi Bisnis (FEBI) 1.102 orang, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) 490 orang, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) 1.924 orang, Fakultas Kesehatan Masyarajat (FKM) 428 orang, Sakultas Sains dan Teknologi (FST) 781 orang, Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) 857 orang, dan Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam (FUSI) 430 orang.
“Pada hari pertama PBAK ini dilakukan oleh universitas, sedangkan pada hari kedua dan ketiga akan dilanjutkan di fakultas masing –masing,” kata Amroeni yang juga Wakil Rektor III.
Adapun materi yang akan dibawakan dan dikenalkan kepada mahasisw baru di antaranya tentang kemahasiswaan, tentang UINSU visi dan misinya. Kemudian pengenalan Islam washatiah (pertengahan/moderat), tentang bela negara dan pengenalan 4 pilar kebangsaan. Juga tentang bahaya radikalisme, dan bahaya narkoba. (Nas)