Gubernur Kirim Sekda Tangani TKI Sakit dan Telantar di Malaysia
KANALMEDAN – Mendengar kabar tentang adanya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sumatera Utara (Sumut) yang sakit di Penang, Malaysia, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi langsung memerintahkan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sabrina, Kepala Dinas Kesehatan Alwi Mujahit Hasibuan, dan Kepala Biro Hukum Andy Faisal berangkat ke Malaysia.
Ketiganya diminta segera mengurus dan melakukan tindakan untuk penanganan TKI bernama Meimeris Tumanggor (37), yang kabarnya sakit dan sedang dirawat di Rumah Sakit Kerajaan Malaysia di Bukit Martajam Penang. Terutama tentang pengobatan dan upaya pemulangan wanita kelahiran Tumba Jae Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), dengan alamat paspor di Pematang Siantar itu.
“Saya sudah mendengar kabar itu, dan kita sangat prihatin. Karena itu, saya sudah perintahan kepada Sekda, Kadis Kesehatan dan Kabiro Hukum, untuk segera berangkat ke Malaysia, guna melakukan segala hal yang dibutuhkan untuk menangani itu dengan segera,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi, Sabtu (24/8), di Kantot Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Nomor 30 Medan.
Menurut Gubernur, yang terpenting adalah pengobatan dan pemulihan kesehatannya, harus dilakukan segera. Bersamaan dengan itu, juga dilakukan upaya pemulangannya, sehingga dapat segera berkumpul dengan keluarganya.
“Semoga ini dapat berjalan dengan lancar, dan dapat segera dipulangkan agar berkumpul dengan keluarganya. Mari kita doakan bersama,” ujar Edy Rahmayadi.
Sebelumnya dikabarkan di berbagai pemberitaan, TKI Asal Sumut, bernama Meimeris Tumanggor, yang terlantar di Penang, Malaysia. Sempat bekerja 3 tahun di satu sekolah di Bukit Martajam, Penang, tanpa diberi gaji dan ketika jatuh sakit ditinggalkan majikannya di halaman depan Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Penang.
Namun karena tidak punya paspor dan takut ditahan serta dipulangkan, Meimeris tidak berani masuk KJRI, dan cuma berani di halaman KJRI. Kemudian dia ditemukan anggota NGO Perkumpulan Persatuan Masyarakat Indonesia di Malaysia (Permai) dan kemudian membawanya ke Hospital Kerajaan Malaysia di Bukit Martajam Penang.
Majikan yang diketahun WN keturunan India itu baru memberikan RM 1300 saat membuangnya ke KJRI. TKI wanita itu bekerja di Malaysia atas jasa satu agen yang hingga saat ini menahan paspor dan surat surat penting lain miliknya.
Secara terpisah, Sekdaprovsu Dr Ir Hj R Sabrina MSi ketika dihubungi melalui telepon membenarkan dia ditugasi gubernur untuk menangani TKI asal Sumut yang malang itu. “Petang nanti saya berangkat ke Penang, dan sudah juga melaporkan serta menghubungi pihak Kemenlu dan KJRI Penang terkait masalah menimpa Meimeris Tumanggor,” ujar Sabrina, kemarin.
Sabrina menjelaskan, dia sudah mendapat informasi terkait persoalan menimpa Meimeris Tumanggor yang sebenarnya sudah ditangani pihak KJRI Penang, namun entah apa penyebabnya TKW itu menghindar dan malah dibawa ke Hospital Kerajaan di Penang.
Sabrina menyampaikan ucapan terimakasih kepada NGO Permai, karena sudah membantu TKI asal Sumut itu meski sebenarnya kalau sebelumnya diserahkan ke KJRI Memeris Tumanggor seharusnya sudah bisa dipulangkan waktu itu karena pihak KJRI juga sudah menyiapkan pengganti paspor Meimeris dan bisa dirawat di kampungnya.
Terpisah, anggota NGO Permai Penang, Saipul ketika dihubungi menyampaikan ucapan terimakasih setinggi-tingginya kepada Gubernur Eddy Rahmayadi Gubernur Sumatera Utara yang cepat tanggap menangani masalah TKI teraniaya ini dan langsung mengirim utusan setingkat Sekda ke Malaysia.
NGO Permai Utara juga berterima kasih kepada Ketua PWI Sumut H Hermansjah yang melalui jaringan wartawan menyebarluaskan berita soal Meimeris Tumanggor sehingga mengundang simpati masyarakat di kedua negeri. (Jen)