Sedot Anggaran Rp1,5 M, Anton Pertanyakan Urgensi Kegiatan CFD
KANALMEDAN – Anggota Komisi II DPRD Medan, Anton Panggabean mempertanyakan efektifitas pelaksanaan Car Free Day (CFD) yang diselenggarakan Pemko Medan setiap tahunnya. Apalagi tahun ini, Pemko Medan telah menganggarkan Rp1,5 miliar untuk kegiatan tersebut.
“Kita cuma mau pertanyakan apa keuntungan kegiatan Car Free Day (CFD) itu, kalau hanya begitu-begitu saja dan tak mendapat keuntungan, untuk apa digelontorkan dana kesitu,” tegas Anton saat mengikuti rapat pembahasan Rancangan Perubahan APBD Kota Medan Tahun 2019 dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Medan, kemarin.
Anton juga menyinggung urgensi kegiatan tersebut kepada masyarakat, bila terus digulirkan kegiatan Car Free Day (CFD) tanpa memberi keuntungan dari alokasi anggaran yang telah dikucurkan untuk kegiatan setiap minggunya.
Kepala Dispora Medan diwakili Azam Nasution mengaku, anggaran CFD terus mengalami penurunan dibanding anggaran tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,8 miliar.
“Kalau kita bandingkan dengan kota-kota lain, Medan paling sedikit yang diakomodir. Banyak tuntutan masyarakat yang tak bisa kita penuhi,” bilangnya pada rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan, M Yusuf itu.
Dijelaskannya pula, pada kegiatan CFD, pihaknya mengumpulkan komunitas olahraga seperti senam, skateboard, BMX, dan sepeda ontel. Mereka dikumpulkan di Lapangan Merdeka untuk mengisi berbagai kegiatan CFD.
Sementara anggota Komisi II DPRD Medan, Paulus Sinulingga menyayangkan tidak terlaksananya berbagai program unggulan Dispora Medan. Padahal Medan sangat giat menjadikan kotanya sebagai kota atlit.
“Kenapa bisa tidak terlaksana cabang unggulan ini. Padahal inikan unggulan, bukannya penting untuk dimaksimalkan. Apalagi anggaran yang dialokasikan mencapai Rp100 juta lebih,” singgungnya.
Menjawab itu, Azam menyebutkan olahraga unggulan berdasarkan UU No.3 tahun 2005, Kabupaten/Kota dapat membentuk minimal satu cabang olahraga unggulan.
“Kita sudah anggarkan dan bentuk cabang olahraga unggulan. Pemko Medan mempercayai PS Putra Deli, namun terkendala pada keabsahan organisasi tim itu. Itulah kenapa tidak terealisasi karena kita memutuskan untuk mengalihkan,” paparnya. (Jen)