Wakil Rektor II ITM Tunaikan Ibadah Haji
KANALMEDAN – Rasa syukur dan haru diungkapkan Wakil Rektor II Institut Teknologi Medan (ITM) H Munajat SE MSi beserta istri Nurhayati tatkala mendapat panggilan sebagai tamu Allah (duyufurrahman) pada musim haji 2019 ini.
Munajat yang juga putra kandung Alm Drs Syamsuddin Djamin (salah satu pendiri ITM) tak menyangka bisa memenuhi panggilan Allah SWT untuk yang kedua kalinya. Munajat bersama istri tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 14 Embarkasi Medan.
“Ikhlas, sabar dan berserah diri (tawakkal) kepada Allah itu yang terpenting, karena haji merupakan ibadah sehingga kita harus siap menerima segala bentuk cobaan dan tantangan selama melakukan rukun-rukun haji di tanah suci nanti,” katanya di Asrama Haji Medan, Kamis (25/7).
Munajat kembali mengenang suka dan duka selama melaksanakan ibadah haji pertama kali di usia 22 tahun pada 1997 lalu. “Saya disikut orang Afrika ketika akan mencium batu Hajarul Aswad. Pengalaman ini tak terlupakan hingga saat ini karena saya rindu akan Ka’bah dan berniat untuk melakukan ibadah haji lagi,” jelasnya.
Doa itu, lanjut dia, terkabul dan tahun 2019 ini di usia 51 tahun kembali bisa melakukan ibadah haji beserta istri tercinta. “Syukur alhamdulllillah doa diperkenankan Allah dan pastinya tiada lagi kata terindah adalah harus mampu melaksanakan ibadah haji secara baik dan sempurna,” tambahnya.
“Pengalaman haji pertama adalah sewaktu melakukan tawaf yang menjadi puncak rukun haji dan melempar jumrah karena berdesak-desakan dan banyaknya jamaah haji di seluruh dunia, sehingga harus waspada agar tidak terjadi insiden yang dapat merugikan kita selama berhaji,” kata staf pengajar ITM ini.
Mengenai kondisi cuaca panas berkisar di atas 45 derajat celsius, katanya, bukanlah menjadi salah satu penghalang selama di tanah suci. “Saya dan istri sudah diberikan vaksin imunisasi meningitis dari Dinas Kesehatan. Vaksin ini berfungsi sebagai daya tahan tubuh dari berbagai penyakit dan kita harus menjaga stamina kesehatan agar tetap sehat sampai akhir ibadah haji selesai,” jelasnya.
Karenanya tambah dia, predikat menjadi haji mabrur dan mabrurah itu tidak mudah tapi penuh berbagai tantangan. “Kita harus siap dan itu semuanya sudah menjadi niat, karena menjadi duyufurrahman itu tidak semua umat Islam yang bisa berhaji walaupun memiliki kemampuan uang. Pikiran sehat baik jasmani dan rohani juga harus siap dan itu harus menjadi tekad agar haji kita bisa berjalan mulus,” paparnya.
Warek II ITM ini juga meminta doa agar kampus ITM tetap terus berkembang dan maju pesat, terhindar dari berbagai permasalahan. Kekompakan dan kekeluargaan terus terbina dengan baik dan terciptanya situasi yang aman, tenang dan damai serta jumlah mahasiswa baru tahun ini meningkat dan ITM mendapat kepercayaan masyarakat Sumut. (Nas)