Dekan FAI UMSU Utusan Presiden ke Roma
KANALMEDAN – Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FAI UMSU) Dr Muhammad Qorib MA, menjadi salah satu anggota utusan presiden untuk dialog antariman di Roma, Italia.
“Saya mewakili UMSU diminta berangkat bersama Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, terdiri dari Prof Syafiq Mughni, Pdt Jacky Manuputty, Ahmad Imam Mujaddid Rais MA dan Kartini, MA,” ungkap Dr Muhammad Qorib, MA kepada wartawan melalui pesan di Whatsup, Minggu (16/6).
Acara dialog antariman di Vatikan, Roma Italia, berlangsung dari 15 – 19 Juni 2019 diikuti tokoh- tokoh agama dari Asia, Eropa, dan Amerika. Dialog membahas tentang isu-isu aktual terkait keislaman, semangat Islam wasathiyah (tengahan), radikalisme, politisasi agama dan isu-isu lainnya.
Dialog dilaksanakan di Kantor Political Council for Interreligious Dialog, dan dilanjutkan dengan mengunjungi pusat dakwah Islam di Roma, yaitu Grand Islamic Mosque. Di situ akan dilaksanakan diskusi tentang dakwah Islam di Eropa, terutama di Roma, Italia.
Selain mengikuti dialog, utusan presiden juga akan melakukan kunjungan akademik ke Urbaniana University, untuk melihat semangat komunitas akademik dalam mengkaji Islam.
“Dalam kunjungan ke universitas Urbaniana akan dilaksanakan seminar tentang nilai-nilai Islam wasathiyah yang dipromosikan Muhammadiyah dipertemukan dengan kebutuhan komunitas muslim masa sekarang,” ujarnya.
Dalam kunjungan ke Vatikan, utusan presiden direncanakan bertemu dengan Paus Fransiscus membahas tentang tantangan kemanusiaan universal.
Dari Roma, Italia, utusan presiden akan melanjutkan perjalanan mengikuti kegiatan di Amsterdam, Belanda pada 20 – 21 Juni untuk mempromosikan toleransi, tantangan untuk Negara dan Umat Beragama. Acara yang digelar oleh Sekolah Indonesia Denhaag itu akan diikuti para sarjana agama dari Belanda, Amerika, Asia, Timur Tengah dan lainnya.
Dalam kegiatan itu, isu yang diangkat mengenai kebebasan beragama, kebebasan berbicara. Berbagai masalah yang dibahas di antaranya tentang bagaimana negara menjadi fasilitator tentang tuntutan kebebasan itu.
Selain itu juga menurut Qorib akan disinggung mengenai penggunaan media secara arif, bukan untuk menyebarkan agama dengan kebencian.
“Melalui kegiatan ini, para sarjana diharapkan menjadi tokoh teladan dalam implementasi nilai-nilai agama yang ramah, toleran dan beradab,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam kegiatan di Eropa ini, sebagai anggota delegasi, UMSU nantinya juga diminta untuk berbagi pengalaman tentang bagaimana pemerintah dan ormas seperti Muhammadiyah yang memiliki kampus-kampus besar saling menguatkan untuk menciptakan masyarakat religius yang beradab.
“UMSU sendiri diharapkan bisa memainkan peran untuk ikut dalam menumbuhkan semangat toleransi dan mengembangkan dialog dalam mencari solusi untuk mewujudkan perdamaian,” katanya. (Nas)