Edy Rahmayadi: PDAM Tirtanadi Tempat Beramal
KANALMEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri acara Halalbihalal pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi di Kantor PDAM Tirtanadi, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Senin (10/6). Selain bersilaturahmi, Gubernur juga memberikan motivasi kepada seluruh pegawai PDAM, agar dapat bekerja bersungguh-sungguh menyediakan air bersih untuk masyarakat.
“Ini bukan tempat cari makan, ini tempat beramal. Setiap tetes air ini sangat bermanfaat untuk rakyat, siapapun rakyatnya,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi, yang hadir bersama Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah.
Kata Gubernur, air adalah sumber kehidupan bagi setiap makhluk. Karena itu, air begitu pentingnya di dunia. “Air ini sumber kehidupan manusia, sumber kehidupan makhluk, semua makhluk Tuhan butuh air. Kesejahteraan rakyat salah satunya itu air yang tersedia, bersih dia mandi, kenapa nggak bisa?” ujarnya.
Menurut Gubernur, seharusnya orang tidak susah menggunakan air. “Banyak rakyat kita marah sama saya tentang air ini, marah semuanya karena air tak mengalir,” ujarnya kepada seluruh pegawai PDAM Tirtanadi.
Edy Rahmayadi juga mengungkapkan adanya kebocoran air yang harus diselesaikan. Karena, kebocoran air tersebut dapat menyengsarakan rakyat, banyak rakyat yang akhirnya tidak mendapat pasokan air bersih.
Edy akan melakukan evaluasi dan meminta PDAM untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jika memang diperlukan, Pemprov Sumut akan menyiapkan penyertaan dana kepada PDAM. “Kita evaluasi kalau memang butuh, iya pengadaan dana,” katanya.
Edy juga memotivasi para pegawai agar semuanya bersatu menyelesaikan masalah tersebut. ”Saya perlu teriak ngomong di sini, saya butuh riil, tak butuh main-main,” kata Gubernur.
Gubernur juga mengimbau kepada masyarakat dan perusahaan agar tidak membuang sampah dan limbah ke sungai. Karena sampah dan limbah mengakibatkan air sungai tidak bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari.
“Ini kok sumber air tidak ada, karena sampah dan limbah, sehingga air kita tidak bisa dikelola. Padahal kita punya banyak sungai, karena sampah dan limbah jadi tidak bisa dipakai airnya,” katanya.
Direktur Utama PDAM Tirtanadi Trisno Sumantri mengatakan kebocoran sebesar 30 persen tersebut murni teknis. Hal itu bisa disebabkan bocornya pipa yang sudah berumur lama. Untuk itu, akan dicari titik masalahnya dimana.
Kata Trisno, saat ini produksi PDAM Tirtanadi mencapai 6.400 liter/detik. Sejak 10 tahun yang lalu kapasitas produksi tidak banyak berkembang, sementara pertumbuhan jumlah pelanggan terus bertambah. “Intinya bagaimana kita mencari titik keseimbangan jumlah penduduk pelanggan dengan kebutuhan air,” ujarnya.
PDAM telah menyiapkan solusi jangka panjang, menengah dan pendek terkait dengan harapan Gubernur. Untuk jangka panjang, katanya, PDAM saat ini telah mengundang investor yang bersedia membantu. “Untuk jangka pendek, saat ini telah disiapkan tangki-tangki air bagi daerah krisis air. Sementara untuk jangka menengah, PDAM akan memperbaiki pipa-pipanya. Ini butuh kerja keras tapi niat kita serius,” kata Trisno.
Turut hadir pada kesempatan tersebut sejumlah pimpinan OPD Pemrov Sumut, Dewan Pengawas, jajaran Direksi dan seluruh pegawai PDAM Tirtanadi. (Jen)