18 Mei, PSMTI Medan Gelar Muskot
KANALMEDAN – Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Medan menjadwalkan pelaksanaan Musyawarah Kota (Muskot) pada Sabtu (18/5) di Hotel Karibia, Medan. Kegiatan yang digelar sehari itu memiliki agenda utama pemilihan ketua baru.
“Saat ini sudah ada tiga orang kader yang mengambil formulir, yakni Darno Hartono, Kiman Xu dan Tan Cin Huat dari Kecamatan. Kita masih membuka pendaftaran sampai hari pelaksanaan Muskot,” ucap Ketua Steering Committee (SC), Hadi Yanto, kepada wartawan, Selasa (14/5).
Ia menambahkan, kader-kader yang berniat maju agar segera mengambil formulir dan melengkapi berkas sebagai persyaratan. Sebanyak 26 cabang yang terdiri dari 17 pengurus kecamatan dan 9 kelurahan bisa mendaftarkan calonnya untuk ‘bertarung’ di arena Muskot. “Intinya, terbuka peluang untuk seluruh kader dari semua cabang yang berminat maju,” ucapnya.
Dikatakan Hadi, sebagaimana diatur dalam AD/ART, Muskot PSMTI Medan memiliki 4 agenda penting, yakni pemilihan ketua, penyusunan program kerja, menilai LPj (Laporan Pertanggungjawaban) pengurus lama serta memilih dan menetapkan tim formatur.
“Musyawarah kota ini di gelar karena sudah waktunya seperti yang diamanahkan dalam AD/ART PSMTI pasal 20 bahwa kepengurusan PSMTI di setiap tingkatan adalah 4 tahun dan tak dapat diperpanjang,” kata Hadi.
Steering Committee, lanjut dia, bertugas menyusun dan menetapkan tata tertib sidang, menyusun syarat dan kriteria bakal calon ketua, menjaring serta menyusun tata cara pemilihan ketua.
Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan, seluruh kader yang akan mendaftarkan diri harus memenuhi persyaratan umum dan khusus yang sudah dipersiapkan pihak SC. Salah satu yang termasuk dalam persyaratan umum itu adalah, tidak tercatat sebagai pengurus partai politik. “Ini karena sesuai visi dan misi serta AD/ART, kita bukan ormas politik dan tidak akan berafiliasi ke partai politik,” ucapnya.
Ketua PSMTI Medan, Djono Ngatimin didampingi Penasehat Halim Loe mengatakan, pelaksanaan Muskot merupakan wadah pembentukan nilai demokrasi bagi seluruh kader. Menurut mereka, di sanalah (Muskot) semuanya bisa mengeluarkan pendapat secara bijak dan berargumentasi secara logis. “Semua memiliki hak, berdemokrasilah di sana secara fair,” ucap Djono. (Nas)