Jamin Sumut: Sistem Pertahanan Nasional Tak Perlu Diragukan
KANALMEDAN – Pernyataan Presiden Jokowi saat Debat Capres IV, Sabtu (29/3) bahwa prioritas anggaran pertahanan negara bukan difokuskan pada pembelian dan belanja alat-alat militer, melainkan lebih dititikberatkan kepada pembuatan suku cadang serta riset. Pernyataan ini mendapat tanggapan positif dari kalangan masyarakat di Sumatera Utara.
Ketua Umum Relawan Jokowi-Amin (Jamin) Sumut Ir H Erwan Rozadi Nasution kepada wartawan di Sekretariat Jamin Jalan T Cik Di Tiro No 53 Medan, Selasa (2/4) mengatakan, Jokowi memandang untuk saat ini lebih bijaksana jika anggaran pertahanan itu dipakai bagi pengembangan dan pembuatan alat tempur ringan militer dan riset guna alih teknologi.
“Kita lihat jika saat ini tank-tank kita juga banyak diminati asing. Demikian juga senjata-senjata tempur ringan seperti senapan tempur, bahkan sudah banyak dipesan oleh negara di mancanegara,” ujar Erwan Rozadi.
Apalagi, katanya, Jokowi sendiri sudah memantapkan penggunaan teknologi dalam hal penjagaan dan pengawasan teritorial Indonesia dengan menggunakan radar. “Itu semuanya tentunya lebih efektif dalam mengawasi pertahanan keamanan nasional, ketimbang membeli peralatan tempur super mahal dari luar negeri,” papar Erwan Rozadi Nasution.
Erwan Rozadi Nasution juga mengatakan, sistem pertahanan nasional yang memposisikan TNI dan rakyat bersatu (Hankamrata) apabila adanya invasi asing, adalah sistem pertahanan nasional yang merupakan warisan para pejuang dan pahlawan bangsa di TNI. Dengan demikian tidak perlu lagi diragukan keampuhan sistem pertahanan nasional tersebut, hingga harus digerus oleh pemikiran untuk memiliki peralatan militer super canggih tapi juga super mahal.
“Pak Jokowi mengatakan nanti anggaran belanja untuk peralatan militer akan ditingkatkan, tapi saat ini mungkin lebih baik anggaran tersebut dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sebab Presiden Jokowi juga memandang bukan invasi asing yang harus dikhawatirkan, tapi keberagaman yang menjadi modal dasar kita berbangsa dan bernegara. Bila tidak dikelola dengan baik, dapat dijadikan alat dan sarana untuk memecah belah persatuan bangsa,” Erwan.
Dalam acara nonton bareng yang dihadiri seribuan warga Kota Medan tersebut, juga hadir tokoh masyarakat Sumut Dr Ir HT Erry Nuradi MSi, Ketua LBH Jamin Sumut M Sai Rangkuti MH, Ustaz Sahabat Jamin seperti Marasutan Ritonga SAg, H Samin Pane (Sampan) dan Miftah MAg, Ketua Komunitas India-Indonesia R Kumar, serta elemen masyarakat di Kota Medan. (Nas)