Dewan Nilai Turnip Tak Cekatan Tangani Guru Honorer

Nelson Barus dan Robert L Tobing

KANALMEDAN – Gubsu Edy Rahmayadi diminta agar mengevaluasi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumut, KaimanTurnip karena dinilai tidak cekatan dalam menjalankan salah satu visi misikepala daerah yakni mensejahterakan guru honorer.

Demikian anggota Komisi E DPRD Sumut, Reki Nelson Barus mengatakan di gedung dewan. Rabu (13/03/2019).

Kata dia, sampai rapat dengar pendapat(RDP) yang ketiga antara pihaknya dengan Dinas Pendidikan, BKD Sumut dan paraguru honor, Kaiman Turnip tidak pernah hadir.

.“Padahal pembahasan RDP sangat penting karena untukmendaftarkan para guru honor menjadi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja(PPPK),” katanya.

Menurut Reki, dalam pembahasan RDP yang selama ini dilakukan, pihaknya menemukan ketidak sinkronan data antara Disdik dan BKD Sumut. Disdik Sumut telah mendata 8.645 guru honorer yang akan didaftarkan menjadi PPPK. Sementara, BKD Sumut mengantongi 187 guru honor yang data tersebut didapat dari KemenPAN-RB.

Namun begitu, lanjut politisi Partai Gerindra tersebut, Kepala BKD Sumut Kaiman Turnip juga belum mendaftarkan 187 guruhonorer tersebut menjadi PPPK pada tahap penerimaan awal ini dengan alasan tidak adanya anggaran.

Disdik Sumut memiliki data sekira 8.645 guru honorer yang akan didaftarkan menjadi PPPK. Namun data tersebut tidak semuabisa dimasukkan, karena masih ada guru yang pengangkatannya di tahun 2017.

Hal senada dikatakan Ketua Komisi E DPRD Sumut,Robert Lumban Tobing bahwa Kepala BKD Sumut Kaiman Turnip tidak memiliki itikadbaik dalam menyejahterakan guru honorer. Padahal dalam peraturan perundang-undangan telah diatur para guru honorer diberikan kesempatan untuk menjadi PPPK.

“Kita sangat mempertanyakan sikap Kaiman Turnip yangtidak pernah hadir dalam RDP dan belum mendaftarkan 187 guru honorer menjadi PPPK dengan alasan klasik. Berapa sih anggaran yang diperlukan untuk 187 guruhonorer ini. Semua bisa dikomunikasikan untuk mencari solusi terbaik. Jangan mengiri mutusan yang tidak bisa mengambil keputusan. Buat apa mereka hadir,” kata politisi Partai Gerindra tersebut.(Jen/hac)

Print Friendly