Bunda Indah: Jangan Pilih Lagi Anggota DPR Provokator


Ketum DPP RKLA Hj Bunda Indah (tengah/duduk), Waketum DPP RKLA Drs H Darwin Syamsul dan Ketua DPW RKLA Sumut Ir Soufienur Restu Nasution, diabadikan bersama relawan RKLA, di sekretariat lembaga tersebut, Jalan Bima Sakti Medan, Sabtu (9/3/2019).

KANALMEDAN – Tokoh perempuan nasional yang juga Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Rumah Komunikasi Lintas Agama (RKLA) Hj Bunda Indah mengharapkan, masyarakat jangan mau diprovokasi oleh oknum anggota DPR yang juga caleg DPR  terkait dengan upaya mendeskreditkan Kapolda Sumut Irjen Pol Drs Agus Andrianto SH MH.

 “Kita sesalkan, ada seorang anggota Komisi III DPR RI mengajak orang untuk membenci Kapolda Sumut. Padahal, beliau kita kenal seorang Kapolda yang rendah hati dan selalu berbuat untuk masyarakat,” kata Bunda Indah didampingi Wakil Ketua Umum DPP RKLA Drs H Darwin Syamsul dan Ketua DPW RKLA Sumut Ir Soufienur Restu Nasution, kepada wartawan di kantor RKLA, Jalan Bima Sakti Medan, Sabtu (9/3/2019).

Bunda Indah menegaskan, jarang sekali seorang Kapolda mau duduk bareng dengan masyarakat miskin, makan bersama dan menerima berbagai keluhan. Meski sudah jadi jenderal berbintang dua, menurut Indah bahwa Kapoldasu Agus Andrianto tidak pernah merasa menjadi penguasa. Kapolda justrunmendedikasikan dirinya untuk masyarakat Sumut.

 “Untuk itu di sini saya mengajak masyarakat untuk membuka mata hati dan jangan mau diprovokasi oleh oknum anggota dewan yang hanya punya kepentingan sesaat. Dan kalau ada oknum anggota dewan yang berakhlak seperti itu (jadi provokator), maka masyarakat tidak perlu lagi memilih dia menjadi anggota DPR RI,” tegasnya.

RLKA sendiri, kata Bunda Indah, bersama relawan elemen lainnya yang tergabung dalam Relawan Jokma (Jokowi-Ma’ruf Amin) telah dilantik dan dideklarasikan di Lapangan Gajah Mada Kota Medan, Jalan Krakatau Medan, Sabtu (9/3). Relawan hingga saat ini terus bergerak agar Jokowi terpilih lagi dua periode.

 “Saat saya bertemu dengan Pak Jokowi di Istana beberapa waktu lalu, dia tidak pernah memaksa saya harus memilih beliau. Tidak juga tidak berambisi untuk dipilih. Tapi sayalah yang pasang badan untuk memilih beliau demi NKRI ini,” kata pimpinan Majelis Taklim yang juga pengusaha ini.

Bunda Indah juga kembali mengingatkan masyarakat agar membuka mata hatinya jangan sampai terkontaminasi dengan berita bohong atau hoaks. Menurutnya, di dalam pertandingan memang ada yang menang dan ada yang kalah. Itu sah-sah saja. Yang terpenting, jika ingin menang, jangan sampai menimbulkan fitnah dan kekacauan lewat hoaks, sehingga membunuh karakter calon lainnya.

 “Jika ingin menang, turun ke rakyat langsung. Ambil hati rakyat dan berikan mereka nasihat yang baik. Bukan datang ke pelosok memberikan vitamin yang negatif,” ujarnya.

Bagi Bundah Indah, kedua pasangan calon presiden yang maju saat ini adalah putra terbaik bangsa. Hanya saja meskipun dua-dua nya terbaik, tapi RKLA menetapkan pilihan untuk pasangan 01 Jokowi-Ma’ruf Amin. “Kami memilih Pak Jokowi karena pekerjaan beliau belum selesai membangun bangsa ini. Satu periode itu singkat. Makanya itu, ini soal pilihan saja,” sebutnya.

Terkait masjid yang dijadikan tempat penyebaran hoaks oleh kelompok tertentu, Bundah Indah juga menyatakan kekecewaannya. Menurutnya Islam itu rahmatan lil alamain, Islam itu suci.

“Cukup kita saja yang kotor. Jangan kotori masjid dengan memasukan antek-antek politik yang menyebarkan kebencian. Jadikan masjid untuk mensucikan diri kita dan meminta ampun sama Allah. Jangan malah menjadikannya tempat menyebar kebencian. Saya tegaskan, jika ada ustaz yang datang ke masjid untuk menyebar kebencian, tegur dan usir dia. Bila perlu saya yang usir. Karena Rasul sendiri tidak pernah mengajarkan seperti itu,” tandasnya. (Nas)

Print Friendly