Mensos Bagikan 1.000 Paket Sembako kepada Warga Medan

KANALMEDAN – Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita membagikan 1.000 paket sembako kepada warga kurang mampu dari berbagai kecamatan di Kota Medan, di Lapangan Benteng Medan, Kamis (14/2/2019).

Dalam kesempatan itu Mensos yang didampingi Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajeksha dan Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengatakan, pembagia paket sembako ini merupakan bagian dari program bantuan sosial guna membantu meringankan beban masyarakat, khususnya beban pangan keluarga.

Dikatakan, saat ini Kementerian Sosial memiliki banyak program bantuan kepada masyarakat kurang mampu yang tentunya sangat diharapkan kerjasama dengan semua pihak agar berbagai program tersebut dapat berjalan dengan baik.

“Kami perlu bekerjasama dengan pemerintah daerah agar program di Kementerian Sosial bisa dimanfaatkan. Pembagian paket sembako kali ini berjumlah seribu paket, Insya Allah ke depan akan kami bantu lagi berdasarkan usulan dari pemko,” katanya.

Lebih lanjut Mensos mengatakan, melalui acara tersebut diharapkan semua pihak dapat merajut kesetiakawanan sosial di antara Kementerian Sosial, Pemerintah Daerah dan Masyarakat, sekaligus memperlihatkan hadirnya negara dalam penanganan masalah-masalah sosial.

Sebagaimana diketahui bersama, bahwa bangsa ini tengah bersama-sama berjuang mengatasi masalah kemiskinan, dan hasilnya sudah nampak dan dapat kita lihat pada saat angka kemiskinan mencapai 9,66 persen dan dalam sejarahnya tercatat penurunan angka kemiskinan mencapai angka satu digit.

Menurut Mensos, pencapaian penurunan angka kemiskinan tersebut tentunya bukan kebetulan atau tidak terencanakan namun itu merupakan upaya yang terencana dan dilaksanakan secara sinergi antara pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya.

Mensos juga mengatakan, masalah sosial semakin berkembang sehingga penanganannya harus mengikuti perkembangan zaman atau tidak boleh ketinggalan zaman.

“Artinya penanganan masalah sosial harus seiring dengan perkembangan zaman. Artinya juga kita mau tidak mau harus terus ‘up to date’,” katanya.

Ia mengatakan bangsa ini sekarang tengah memasuki era Revolusi Industri 4.0. Dalam sejarah perjalanan Revolusi Industri, dari mulai Revolusi Industri 0.1 sampai Revolusi Industri 4.0, pada setiap tahapan selain membawa dampak positif juga selalu disertai dampak negatif masalah sosial yang tidak terelakkan.

Posisi sektor kesejahteraan sosial, katanya, dalam hal ini tidak untuk menolak Revolusi Industri 4.0, namun justru harus lebih proaktif mengantisipasi dampak permasalahan sosial yang menyertainya. Oleh karena itu, katanya, diperlukan berbagai kreativitas penanganan masalah sosial pada era milenial ini. (NAS)

Print Friendly