Baskami Ginting: Jika Digusur, Warga Minta Hunian Layak

Baskami-Rakyat

KANALMEDAN –  Warga bermukim di kawasan pinggiran sungai di Medan Johor khususnya di Kelurahan Kwala Bekala minta diberikan hunian (tempat tinggal) sebagai pengganti rumah yang layak, jika rencana penggusuran rumah-rumah di pinggiran sungai direalisasi.

“Jika rencana penggusuran dilakukan, warga berharap diberikan tempat tinggal yang layak huni,” ujar anggota DPRD Sumut dari FPDI Perjuangan Drs Baskami Ginting kepada wartawan, Kamis (24/1) di gedung DPRD Sumut, terkait hasil reses di Lingkungan I dan II Kelurahan Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor.

Baskami mengatakan, warga yang bermukim di pinggiran sungai Babura saat ini mulai khawatir, dengan adanya rencana penggusuran daerah pinggiran sungai. “Jika rencana tersebut terealisasi warga bermohon agar diberikan tempat tinggal pengganti yang layak huni, bahkan warga bersedia mencicil angsur pembayarannya,” ujar Baskami.

Dalam pertemuan dengan konstituen dan tokoh masyarakat, Baskami Ginting menyebutkan, masyarakat berharap memperjuangkan perbaikan Jalan Jaya Tani sekitarnya yang kondisinya saat ini sudah sangat memprihatinkan, karena banyak kubangan air, sehingga menyulitkan masyarakat yang akan berangkat bekerja dan ke sekolah.

Demikian halnya di Lingkungan VIII dan IX Kelurahan Kwala Bekala, kata Baskami, masyarakat berharap pemerintah memperioritaskan perbaikan dan pelebaran Jalan Pintu Air, karena kondisinya selain sempit, juga rusak parah, dimana jalan-jalan di sekitar lingkungan tersebut terdapat banyak sekali lubang-lubang yang membentuk kubangan saat terjadi hujan. Kondisi ini sangatlah membahayakan bagi para pengguna jalan, baik yang berjalan kaki maupun yang berkendaraan.

” Warga Kwala Bekala khususnya Lingkunagn II yang mayoritas berprofesi sebagai pemulung juga minta pelayanan administrasi surat-surat dipermudah dan bebas dari segala kutipan. Dari sisi lain warga juga berharap memperjuangkan hak-hak warga terutama pendidikan dan kesejahteraan,” ungkap anggota Komisi D ini.

Keluhan lain yang disampaikan warga Kwala Bekala, lanjut Baskami, terkait keharusan bagi pelajar SMP membawa laptop guna mengikuti ujian

“Kepala Sekolah wajibkan siswa SMP membawa Laptop untuk ujian perlu dipertanyakan kebenarannya. Kalau tidak, siswa tersebut akan dipindahkan kesekolah lain untuk mengikuti ujian. Jika benar, kami mohon dicarikan solusinya,” pinta warga.(Jen)

Print Friendly