AWISU: Direktur RSU Pirngadi Didesak Bayarkan Gaji Ratusan Tenaga Honor

KANALMEDAN – Aliansi Wartawan Independen Sumatera Utara (AWISU) mendesak Direktur RSU Pirngadi Suryadi Panjaitan untuk merespon tuntutan ratusan tenaga honor yang belum menerima gaji selama beberapa bulan di rumah sakit milik pemerintah Pemko Medan itu.

“Kita minta Dirut jangan diam, karena ini menyangkut hak-hak  dan kewajiban para tenaga honor,” ujar Ketua AWISU, Drs Partono Budy kepada pers di Medan, kemarin.

Informasi yang dihimpun, para tenaga honor di RSU Pirngadi diliputi rasa cemas perihal nasib mereka yang belum menerima gaji, sejak Nopember 2018.

“Kalau itu benar, maka patut disesalkan, karena mereka sudah bekerja melayani pasien. Dan kita juga mempertanyakan kemana anggaran untuk mereka,” sebutnya. Dalam waktu dekat, AWISU akan mengirimkan surat ke RSU Pirngadi untuk mendapat penjelasan terkait dengan keluhan para tenaga honor tersebut.

Dari liputan media diperoleh informasi bahwa tenaga honor di RSU Pirngadi yang jumlahnya berkisat 600 orang berulangkali melakukan demo untuk menuntut kepastian.

Mereka dikabarkan sudah berulangkali berdemo.Sebelumnya, pihak rumah sakit menyebutkan,  keterlambatan gaji para tenaga honor itu  tidak ada kaitannya dengan Pemko Medan.  Gaji mereka tergantung dari pendapatan rumah sakit.

Sementara itu, Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUD Dr. Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin kepada media menjelaskan, terkait tuntutan para pegawai RS Pirngadi tersebut, Edison mengakui bahwa pihaknya saat ini memang belum bisa membayarkan seluruh gaji para pegawai kontrak yang tertunggak itu. Disampaikannya, belum bisa dibayarkannya seluruh gaji pegawai kontrak tersebut, dikarenakan masih ada klaim tagihan pihak RS Pirngadi yang belum dibayarkan oleh BPJS kesehatan dari bulan Mei hingga Juli sekitar Rp 20 Miliar. Masih tertunggaknya klaim tagihan pihak RS Pirngadi tersebut lantas turut berimbas belum dibayarkannya gaji para pegawai kontrak. “Pak direktur sudah berkomunikasi kepada pihak BPJS Kesehatan untuk pencairan klaim yang telah diajukan. Rumah sakit bukannya tak mau bayar,” tegasnya.

Diperoleh informasi bahwa sebanyak 600-an pegawai honorer tidak tau mau mengadu kemana lagi. “Kami sekarang tidak tau mau mengadu kemana lagi, maju salah, mundur salah. Jujur saja kondisi sekarang ini, pegawai honor tidak ada uang untuk berangkat kerja,” beber  seorang tenaga honor. Ia menyebutkan perawat laki-laki sebagai kepala rumah tangga untuk menghidupi keluarganya sudah tidak mampu.

“Gimana lagi suami istri yang pegawai honor di sini. Untuk makan saja sudah mengais-ngais kami ini bang, apapun gak dapat,” keluhnya. (tim)

Print Friendly