DISPERINDAG ACEH SUGUHKAN KOPI KHAS GAYO DI STAN MTQ

KANALMEDAN – Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan memamerkan aneka produk khas daerah itu, termasuk kopi gayo yang terkenal cita rasanya, pada pameran di stan Musabaqah Tilawatil Al Quran (MTQ) yang berlangsung 4-13 Oktober di Medan.

“Tujuan pameran ini selain untuk mempromosikan produk khas Aceh, juga menambah jaringan pemasaran di Sumatera Utara,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Drs Muhammad Raudhi kepada pers di Medan,  Jumat (12/10). Turut mendampingi Kadis Muhammad Raudi, Direktur Perusahaan Hananan Coffee, T Fahri, Miss Coffee Eropa Cici Unae dan kalangan pengusaha yang meramaikan stan tersebut.

Menurut Kadis Muhammad Raudi, kopi gayo yang terkenal citarasanya dari Dataran Tinggi Gayo,  Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, layak dipromosikan karena merupakan produk asli dari petani kopi di dataran  tinggi Gayo, Provinsi Aceh.

“Kita berharap, kopi Gayo mendapat simpati dari masyarakat, khususnya para khafilah yang datang ke Sumut untuk mengikuti MTQ di Medan,” katanya.

Senada dengan itu, Dirut perusahaan dari Hananan Coffe, T Fahri menambahkan bahwa kopi gayo yang dipamerkan di stan MTQ, telah merambah sampai luar negeri. “Kita sudah ekspor ke Korea dan Jerman, dan mereka sangat menyukai kopi Gayo,” ujarnya.

Bahkan, jelas T Fahri, ada khafilah dari  Sulawesi Selatan yang datang ke stand Disperindag Aceh untuk meminta salahsatu jenis kopi Gayo yang bertujuan untuk menambah stamina badan.  “Untuk pengujung lokal, jumlahnya pun lumayan banyak dan banyak yang memesan  berbagai varian kopi dengan harga yang relatif terjangkau,”ujar T Fahri.

Pada pameran MTQ yang rencananya ditutup Wapres Jusuf Kalla ini, T Fahri mengaku sudah mendapatkan rekanan atau mitra yang siap menjalin kerjasama dalam berbagai bidang, termasuk menambah jaringan pemasaran kopi Gayo. “Kita optimis Kopi Gayo  sukses di tengah masyarakat, selain karena rasa juga sudah mendapat sertifikat dari Jerman,” urai T Fahri.

Kenapa kopi gayo diminati ? Itu karena Kopi Gayo memiliki citarasa tersendiri,  terutama pada aroma rasa yang sangat baik, kualitas dan intensitas aroma yang sangat kuat dan rasa asam dari tingkat sedang dan tinggi. “Jenisnya macam-macam, mulai dari jenis kopi Arabica dan Robusta,” sambung T Fahri.

Dia juga menjelaskan, varian produk yang ditawarkan kepada masyarakat, terutama pencinta kopi di Medan, termasuk Hananan Coffee, Wine Coffee, Iberry, Longberry hingga Luwak, dengan citarasa berbeda yang berkhasiat memugarkan kesehatan dan meningkatkan stamina.

Pada pameran yang berlangsung hingga 8 hari itu, stan Disperindag Aceh ramai diserbu pengunjung, dan makin menarik perhatian karena dijaga seorang Miss Coffee Eropa, Cici Unae. “Saya sengaja datang dari Aceh agar produk kopi Gayo semakin diminati masyarakat,” ujar Cici, yang pernah menyandang predikat Miss Coffee Eropa tahun 2012.  Di awal tahun 2012, perempuan berkacata mata nan manis ini pun pernah menyandang predikat Miss Coffee yang berlangsung di Bali. (Partono)

 

Print Friendly