Membangun Kota Medan dengan Semangat Thadiyah
KANALMEDAN – Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi dan Wakil Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi bersama ribuan warga Kota Medan dengan penuh khusyuk melaksanakan Shalat Idul Adha 1439 H di Lapangan Merdeka Medan, Rabu (23/8). Diharapkan, Idul Adha dapat dijadikan momentum dan spirit untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama, terutama bagi warga yang hidup dalam kekurangan.
Pj Gubsu Eko Subowo juga ikut Shalat Idul Adha bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut dan Kota Medan, pimpinan organisasi pimpinan daerah (OPD) di lingkungan Pemko Medan, camat, lurah, alim ulama, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda.
Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut Drs H Zulheddi LC MA bertindak sebagai khatib dengan membawakan khutbah dengan judul, “Semangat Tadhiyah Dalam Mewujudkan Kemajuan Kita Medan”, sedangkan qori Sumut H Muhammad Syafi’i SSos menjadi imam pelaksanaan Shalat Idul Adha yang dimulai sekitar pukul 07.30 WIB tersebut.
Rombongan Wali Kota beserta Pj Gubsu tiba di Lapangan Merdeka sekitar pukul 07.00 WIB. Lantunan kalimat takbir terus berkumandang untuk memuji keagungan Sang Khlaik hingga jelang pelaksaan Shalat Idul Adha. Semua duduk dan tertunduk sambil bertakbir dan meresapi makna yang terkandung dalam Hari Raya Idul Adha.
Usai Shalat Idul Adha, Zulheddi dalam tausiahnya mengupas tentang Idul Adha yang mengajarkan satu semangat kebaikan pada diri seseorang hamba yaitu semangat thadiyah. Dijelaskannya, thadhiyah berarti pengorbanan atau satu semangat yang bila dimiliki seseorang hamba akan dapat memberikan kebaikan yang lebih luas.
“Apabila semangat thadiyah ini dimiliki warga Kota Medan, insha Allah dapat mewujudkan kemajuan Kota Medan yang kita cintai. Sebab, semangat thadiyah memiliki empat dimensi yakni dimensi syiar, ritual atau ibadah, syukur dan sosial,” kata Zulheddi.
Hakikat thadiyah, jelas Zulheddi, mengajarkan umat Islam untuk melakukan langkah-lagkah penting yang harus dilalui untuk mewujudkan kemajuan Kota Medan seperti melaksanakan syiar atau dakwah yang bertujuan mengajak kepada nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan menjadi langkah awal yang harus dilakukan sehingga semua komponen masyarakat merasakan hak dan tanggung jawab yang salam dalam memajukan kota.
Kemudian imbuhnya, mempersembahkan yang terbaik dengan cara baik sesuai dengan aturan , regulasi dan perundang-undangan . Kemudian mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan , sebab pembangunan dilakukan dengan susah payah.
“Yang terakhir mari bersama-sama kita melakukan amal saleh, amal produktif dan amal sosial yang memberikan nilai manfaat kepada orang lain. Semoga Allah SWT memudahkan kita semua untuk dapat bersama-sama membangun Kota Medan tercinta ke arah yang lebih baik lagi,” harapnya.
Sementara itu Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi mengatakan, perayaan Idul Adha semestinya dapat dimaknai sebagai pengorbanan demi mencapai kemaslahatan bersama. Oleh karenanya umat Islam diharapkan Wali kota harus dapat berkorban dengan ikhlas dalam kebaikan
“Kita harus bisa memaknai bahwa Idul Adha merupakan momntum bagi kita untuk saling meningkatkan kepedulian terhadap sesama umat manusia, terutama bagi saudara-saudara kita yang hidupnya sangat memprihatinkan dan selalu kekurangan. Untuk itulah melalui Idul Adha, mari kita tingkatkan rasa kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan,” papar Wali Kota.
Di samping itu Wali Kota juga mengingatkan, makna berkurban intinya adalah kesediaan, kerelaan dan keikhlasan dalam berbagi dengan sesama sekaligus melaksanaan perintah Allah dan Rasul-Nya. Oleh karenanya dalam berkurban, Eldin berpesan agar niatnya semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT. “Insya Allah ini akan membawa kita kebahagiaan dunia dan akhirat,” pesannya.
Sedangkan menurut Pj Gubsu Eko Subowo, makna Idul Adha adalah kepedulian diantara sesama. “Artinya, masyarakat Sumut dapat bermanfaat bagi sesama warga lainya dengan saling memberi dan merasakan nilai nilai kebaikan melalui berkurban,” terang Eko.
Sebelumnya, Kabag Agama Setdako Medan Adlan menjelaskan, Pemko Medan tahun ini menyembelih 61 ekor sapi dan 3 ekor lembu. Hewan kurban itu selanjutnya didistribusikan ke-21 kecamatan guna dilakukan penyembelihan dan daging hasil penyembelihan selanjutnya akan dibagikan kepada warga kurang mampu.
“Sedangkan jumlah total hewan kurban dari masyarakat di Kota Medan sebanyak 8.433 ekor dengan perincian 6.399 ekor sapi dan 2.034 ekor kambing,” terang Adlan
Dalam kesempatan itu Adlan juga menerangkan, infak Shalat Idul Fitri 1438 di Lapangan Merdeka mencapai Rp.31.684.000. ”Uang itu selanjutnya akan digabungkan dengan uang hasil tabung Shalat Idul Adha 1439 H yang kita lakukan pagi ini untuk dibagi-bagikan kepada warga yang mustahak menerimanya” pungkasnya.(partono)