DPRD Medan Dukung Lahan Wisma Kartini Jadi Tempat Organisasi Wanita Berhimpun
KANALMEDAN – Ketua Komisi A DPRD Medan, Andi Lumban Gaol SH menyampaikan dukungan sepenuhnya terhadap Badan Kerjasama Organisasi Wanita(BKOW) Sumut yang mempertahankan lahan Wisma Kartini, untuk tetap dijadikan sebagai tempat berhimpunnya Organisasi Wanita di Sumut.
Hal itu disampaikanya, Senin(20/8/2018) saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan pengurus BKOW Sumut,terkait permasalahan BKOW dan pihak yayasan yang akan menjadikan lahan ini untuk mendirikan apartemen,pasca terbakar tahun 2013 silam.
“Artinya lahan dan gedung yang terbakar itu memiliki nilai sejarah yang harus dipertahankan. Maka, DPRD dalam hal ini Komisi A,akan mendukung sepenuhnya upaya-upaya BKOW untuk terus mempertahankan aset tersebut,”katanya yang berjanji akan menindaklanjuti hal ini dengan menghadirkan pihak terkait untuk penyelesaian hal ini.
Andi Lumban Gaol menyebutkan, persoalan ini tidak boleh berlarut-larut,maka akan dipertanyakan kepada pihak berwenang yang ada kaitanya dengan masalah ini, termasuk pihak Badan Pertanahan Nasional(BPN) terkait adanya hak pakai atas alas tanah hingga tahun 2037.
“Akan kita panggil mereka yang terkait dengan hal ini dalam waktu dekat. Intinya, Organisasi Wanita memang berhak memiliki tempat berhimpun,”katanya.
Hal senada disampaikan anggota Komisi A, Hj Hamidah,bahwa lahan Wisma Kartini adalah tempat berhimpunya organisasi wanita di Sumut,sehingga keberadaanya harus dipertahankan dan tidak dialihfungsikan.
“Sejak berdirinya gedung, sudah diperuntukkan bagi kegiatan organisasi perempuan, hendaknya tidak ada perubahan,terlebih di Sumut belum ada gedung untuk Organisasi Perempuan. Kiranya Gubsu juga memikirkan dan mendukung hal ini,”katanya.
Sebelumnya, Ketua BKOW Sumut Hj Kemalawati SH dan Sekretaris, Hj Risnawati Siregar menyampaikan asal-usul berdirinya Gedung Wanita Wisma Kartini.
Pada Tahun 1958, Ny Basyrah Lubis dalam kedudukannya selaku isteri Wali Kota Medan, mendirikan Yayasan Gedung Wanita Sumatera Utara.
Yayasan ini mendapat sumbangan sebidang tanah dengan Hak Izin Bangunan dari Pemda Kota Medan beralamat Jl.Cik Ditiro No 1 Medan. Sayangnya akibat situasi politik saat itu, saling gagal menggagalkan, sehingga Yayasan ini tidak berhasil mewujudkan cita-citanya.
Pada Tahun 1962, Atas Dasar Surat dan anjuran Kongres Wanita Indonesia(Kowani) di Jakarta pada tahun 1962,agar di Sumatera Utara,khususnya Kota Medan, dapat dibentuk Wadah Persatuan Organisasi Wanita, maka Ny Basyrah Lubis (Isteri Wali Kota Medan pada saat itu),mengambil inisiatif untuk membentuk wadah sebagaimana dimaksud dengan nama Badan Kontak Wanita dan Organisasi Wanita( disingkat BKWOW).
BKWOW yang berdiri tahun 1962, tersebut dapat dikatakan sebagai embrio atau cikal bakalnya Badan Kerjasama Organisasi Wanita(BKOW) Sumatera Utara. Pada awal berdirinya BKWOW hanya beranggotakan 18 Organisasi Wanita dan 7 orang wanita sebagai pribadi, dengan Ketua Ny. Basyrah Lubis dan Ny Dahlan sebagai Sekretaris.
Sampai tahun 1965, jumlah Organisasi yang bergabung dalam BKWOW sudah ada 35 Organisasi yang bergabung dalam BKWOW. Pada tahun 1968 berdiri pula sebuah Organisasi dengan tujuan yang sama diprakarsai oleh
Ny.Kusno Utomo(isteri Pangandahan-Panglima antar Daerah Pertahanan Sumatera) dengan nama Yayasan Wisma Wanita yang juga bercita-cita mendirikan sebiah gedung wanita,sebagai tempat diadakanya kegiatan-kegiatan organisasi.
Pada tahun 1968 berdiri pula sebuah organisasi dengan tujuan yang sama diprakarsai oleh Ny Kusno Utomo, isteri Pangandahan waktu itu. Dengan nama Yayasan Wisma Wanita yang juga bercita-cita mendirikan Gedung Wanita sebagai tempat diadakanya kegiatan organisasi.
Kemudian Pertengahan tahun 1971 kedua Yayasan yakni: Yayasan Wisma Wanita dan Yayasan Gedung Wanita Sumatera Utara bergabung dengan Nama Yayasan Gedung Wanita Indonesia Wisma Kartini Sumatera Utara, bersama seluruh Organisasi Wanita yang tergabung dalam BKWOW menjadi BKSOW didukung oleh Pemda Tkt 1 dan Tingkat II Medan.
Sedangkan,Susi Merry Sinaga,pengurus BKWOW hanya berharap agar Wisma Kartini dikembalikan kepada fungsi awalnya berdiri.
” Wisma Kartini itu historis awal sejarah berkumpulnya organisasi wanita di Sumatera Utara jadi kami berharap agar dikembalikan fungsinya.Jangan ada pihak2 atau yayasam yang mengkalaim yang berupaya merubah fungsinya,” kata Susi.(rel-partono)