Kata Anggota Dewan Nezar Djoeli, Lapas dan Rutan Kita Perlu Revitalisasi
KANALMEDAN – Anggota DPRD Sumut , Nezar Djoeli, mengatakan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.
“Revitalisasi menyeluruh penting dilakukan. Tidak hanya persoalan kondisi Lapas dan Rutan yang kelebihan kapasitas”, katanya kepada Wartawan di gedung dewan, Kamis (26/07/2018).
Politisi Nasdem yang juga Ketua Komisi A DPRD Sumut ini menilai, fasilitas Lapas dan Rutan yang kurang manusiawi juga menjadi alasan tidak berjalannya pembinaan.
Kata dia, temuan fasilitas mewah di Lapas sepintas memang terkesan jauh dari rasa keadilan bagi napi yang tidak sanggup secara finansial membayar oknum petugas Lapas.
Tapi katanya, kalau boleh jujur kondisi Lapas dan Rutan terutama di daerah kita, masih banyak yang memprihatinkan. Tidak hanya over kapasitas, fasilitasnya juga jauh dari kata manusiawi. Maka pemerintah harus segera revatilisasi Lapas dan Rutan.
Dijelaskan Nezar, dengan kondisi Lapas dan Rutan tersebut tentu akan memunculkan persoalan-persoalan baru dibelakang hari. Apalagi keberadaan lapas yang sejatinya tempat pembinaan sebelum para narapidana bebas dan kembali ketengah-tengah masyarakat, malah kembali mengulangi perbuatan melanggar hukum.
“Dengan kondisi yang ada orang yang sebelumnya hanya pemakai narkoba , selepasnya dari Lapas malah jadi Bandar. Bahkan sebelum bebas, di Lapaspun dia masih bisa bertransaksi narkoba karena tidak maksimalnya pembinaan dan pengawasan”, ujarnya.
Nezar pun berharap persoalan yang telah berlarut-larut ini dapat segera teratasi. Pemerintah harus bisa mewujudkan revitalisasi Lapas dan Rutan sebagai tempat pembinaan para napi agar sekembalinya ke masyarakat menjadi orang baik dan tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum lagi.
Tidak kalah pentingnya lanjut Nezar, meskipun para narapidana telah terbukti melakukan perbuatan melawan hukum. Namun tidak bisa dikesampingkan kalau mereka merupakan warga negara yang wajib mendapat perlindungan dan jaminan HAM dari negara.
Untuk itu Nezar kembali mengingatkan agar pemerintah dapat merealisasikan pembangunan Lapas dan Rutan yang refresentatif, layaknya lembaga pemasyarakatan. Meskipun bukan persoalan yang mudah karena memerlukan anggaran yang cukup besar, namun hal ini harus segera terealisasi. Pemerintah melalui Kemenkumham hendaknya bisa bersinerji dengan stake holder terkait.
Kalau sekarang kita lihat di lapas tidur saja mereka susah karena padatnya. Akibatnya pengawasan pun tidak maksimal sehingga munculah persoalan-persoalan baru.
“Sepertinya kita perlu belajar dengan negara lain yang menangani Lapas dan Rutan dengan baik. Coba lihat di Belanda, disana penghuni Lapas atau Rutannya sepi. Karena selain masyarakatnya sudah taat hukum, memang pembinaan narapidana di sana sudah berjalan baik, “ujarnya.(Jen/ana)