DPRD Medan Minta Warga Awasi Orang Asing

Hasil gambar untuk Roby Barus DPRD MedanKANALMEDAN – Anggota DPRD Medan Robby Barus SE mendukung ketegasan pemerintah memberantas terorisme mengingat tindakan teroris belakangan ini sudah melibatkan anak-anak di bawah umur. Tren seperti itu kata politisi PDI Perjuangan ini sangat sadis, sampai mengorbankan anak-anak yang tidak berdosa.

“Makanya adanya upaya pemerintah membentuk tim super elit perlu didukung untuk menambah daya tangkal berkembangnya sel-sel terorisme,” kata Robby Barus kepada wartawan, Minggu (20/5).

Dia sangat mengecam tindakan sadis kelompok teroris yang melakukan pemboman di tiga gereja di Surabaya, di Polda Riau dan tempat lainnya. Bahkan terduga terorisme sudah ada di Medan yakni seorang penarik ojek online dan penjual susu kedelai keliling. “Ini mengingatkan warga Medan harus lebih waspada, karena di sekitar kita berpotensi ada teroris, kita tidak bisa membedakan apakah itu teroris atau tidak,” terangnya.

Untuk itu, lanjut dia, Wali Kota Medan harus mengomandoi rapat Forkopimda untuk menyikapi kondisi keamanan untuk menangkal gerak-gerik kelompok-kelompok manapun yang akan membuat kekacauan di Kota Medan. Sebagai ibukota Propinsi Sumatera Utara dan kota ketiga terbesar di Indonesia,  kewaspadaan harus lebih ditingkatkan dan diperlukan peran serta seluruh lapisan masyarakat.

“Medan sudah pernah diuji, seperti perampokan bersenjata di CIMB Niaga September 2010, penyerangan di Polsek Hamparanperak dan penyerangan pos penjagaan Poldasu 25 Juni 2017 yang menewaskan 2 orang. Ini membuktikan Medan ikut jadi target, maka perlu kewaspadaan terutama saat umat Muslim  menjalani ibadah puasa, sehingga perlu kepastian keamanan dan kenyamanan bagi warga,” tuturnya.

Dia juga menyarankan jika ada pertemuan membahas Kamtibmas, hendaknya DPRD Medan sebagai lembaga yang selevel dengan pemerintah daerah harus diikutkan. Sebagai wakil rakyat di legislatif kata dia, banyak saran dan masukan kepada wali kota dalam pencegahan masuknya terorisme.

Mantan Ketua Komisi A DPRD Medan ini menyarankan, Siskamling perlu diaktifkan sesegera mungkin dan peran Kepling dalam mengawasi lingkungannya agar paham-paham radikal akan terdeksi.

“Di Medan sangat banyak rumah kos, rumah kontrakan dan jumlah penduduk Kota Medan sudah menjacapai 2 juta jiwa lebih. Keberadaan mereka pertama kali harus diketahui Kepling. Sebagai kepling harus tahu siapa warga lama dan yang baru. Jika ada yang mencurigakan, warga di lingkungan yang tahu, seperti adanya sikap warga tersebut tertutup. Kemudian peran Siskamling memantau adanya gerakan keluar masuk orang atau kelompok yang mencurigakan, ini harus diefektifkan selamanya, agar teroris tidak bisa berkembang dan mata rantainya terputus,” tegasnya.  (Partono-rel)

 

Print Friendly