Seminar Hasil PKL Prodi Ilmu Komunikasi Fisip UMSU Sukses

seminarpklKANALMEDAN – Seminar hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) 200-an mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) di kampus pascasarjana UMSU, Jalan Denai Nomor 127, Selasa, (16/1/2018) berjalan sukses.

Seminar  PKL yang dibuka langsung oleh Dekan Fisip UMSU, Tasrif Syam dihadiri Wakil Rektor III UMSU, Rudianto,  ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMSU, Nurhasanah Nasution, Wakil Dekan I Zulfahmi  Ibnu, Wakil Dekan III Abrar Dhani, Kabiro Humas UMSU, Ribut Priadi, sekeretaris Prodi Akhyar Anshori serta dosen Fisip UMSU dan kepala Laboratorium Photograpi Fisip UMSU, M Said.

Tasrif Syam dalam sambutannya mengatakan bahwa seminar hasil PKL 200-an mahasiswa komunikasi fisip UMSU yang diseminarkan hari ini terdiri dari hasil PKL mahasiswa di 74 lokasi PKL.

“Seminar PKL kali ini didominasi oleh mahasiswa komunikasi jurusan Humas. Sedangkan  mahasiswa dengan konsentrasi Jurnalistik hanya 11 orang,” ujar Tasrif Syam.

Lanjut diungkapkannya, dari  angka tersebut, ada beberapa mahasiswa yang merupakan angkatan 2012, 2013.
“Selebihnya merupakan angkatan 2014 dan satu di antaranya adalah angkatan tahun 2015,” ungkapnya.

Selain itu, Tasrif menyebutkan, UMSU saat ini memberikan bea siswa kepada mahasiswa baru yang hafal  al-quran minimal sebanyak lima juz.

“Mulai tahun ini UMSU memberi bea siswa  penuh kepada mahsiswa baru yang hafal lima juz Al-quran,” sebutnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor III, Dr Rudianto yang didaulat memberi sambutan mengatakan bahwa sarjana komunikasi itu harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.

Terlebih pada era globalisasi, era kompetisi, era komunikasi, era informasi , era image war (perang citra) atau apapun nama eranya sekarang ini dinamika masyarakat semakin besar dan berkembang. Tuntutan, keinginan dan harapan publik terhadap pemenuhan kebutuhan informasi semakin kritis.

“Perubahan masyarakat semakin cepat itu ditunjang oleh perkembangan teknologi komunikasi terutama setelah munculnya internet. Melihat kondisi dan situasi tersebut,  kehadiran ilmu komunikasi semakin dibutuhkan,” kata Rudianto.

Oleh sebab itu, Rudi menyebutkan, sarjana komunikasi itu harus memenuhi persyaratan mendasar antara lain, ability to communicate (kemampuan berkomunikasi ), ability to organize (kemampuan manajerial atau kepemimpinan), ability on get the with people (kemampuan bergaul membina relasi).

“Jika persyaratan mendasar  itu tidak terpenuhi, maka sarjana ilmu komunikasi itu bisa dikategorikan gagal,” sebutnya. (Adek)

Print Friendly