Air Tirtanadi di Martubung Sudah Lancar dan Bersih
KANALMEDAN – Pendistribusian Air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara (Provsu),yang mengalir ke rumah warga di Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan akhir – akhir ini relatif lancar. Meskipun dibeberapa tempat kondisi airnya ada yang kecil.
Dari penelusuran wartawan, beberapa warga mengakui kondisi air bersih di rumah mereka akhir – akhir ini jauh lebih lancar dari pada sebelum – sebelumnya.
Rosniawati, salah seorang Pedagang di Jl. Pancing mengatakan kalau air yang mengalir ditokonya cukup deras tidak perlu memakai mesin. Mungkin karena dekat dengan pipa besar dan IPA yang ada di Martubung.
“Kalau di toko saya ini, airnya cukup deras tidak perlu memakai mesin. Mungkin karena dekat dengan pipa besar dan IPA yang ada di Martubung ini, kalau di rumah saya yang ada di gang Manggis, airnya kurang deras ” katanya saat disambangi wartawan, Sabtu (12/08/2017)
Hal yang sama diungkapkan Sari salah seorang warga yang tinggal di komplek ruko Griya Martubung 1 Jalan Rawe Raya.
“Di ruko saya ini aliran air Tirtanadi cukup deras. Tidak perlu pakai mesin pompa air. Tapi kalau Perumahan Griya 1 yang dibelakang tidak seperti di ruko ini. Apakah karena ruko ini didepan dan dekat dengan pipa besar ya,” ujar Sari yang menjual usaha perabotan rumah tangga di rukonya tersebut.
Selain Sari dan Rosniawati, salah seorang pedagang di Pajak UK Martubung yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa air bersih di pajak UK ini lancar namun tidak begitu deras, terkadang di jam-jam tertentu airnya berhenti, kata petugas Tirtanadi lagi mengisi bak penampung (Reservoir-Red)) makanya beberapa saat berhenti mengalir.
“Air di tempat saya ini tepatnya di pajak UK ini lancar namun mengalirnya tidak begitu deras. Bahkan di waktu-waktu tertentu airnya berhenti, katanya lagi ngisi bak penampung,” ujarnya.
Sementara itu, Rafi warga Jalan Rawe 7, perumahan Griya Martubung 2, Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan, mengatakan air di rumahnya cukup deras. Ia tidak perlu menggunakan mesin pompa air untuk mendapatkan air bersih milik Tirtanadi.
“Kalau di rumah saya ini airnya cukup deras, gak perlu pakai mesin penyedot air. Dan kondisi airnya juga bersih tidak berlumpur,” ucapnya.
Hal senada juga dikatakan Reni, warga Jalan Rawe 7 lainnya, tepatnya di Perumahan Griya 3 Martubung Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan.
Dijelaskan Reni, rumahnya baru masuk air Tirtanadi akhir Bulan Maret 2017 lalu dan air yang mengalir ke rumahnya cukup deras dan tidak memakai mesin penyedot air. Padahal perumahan yang dihuninya itu jaraknya cukup jauh dari IPA Martubung, pipa besarnya juga berada didepan gerbang masuk perumahan. Selain itu, kondisi airnya juga bersih dan tidak berbau
“Saya masuk air itu sekira Minggu kedua akhir di Maret 2017. Sampai detik ini air yang mengalir di rumah saya ini sangat deras. Bahkan saya harus mengecilkannya dari meteran, takut pembayarannya mahal. Padahal Griya 3 ini didalam yang jaraknya cukup jauh dari IPA Martubung. Kalau Mas tidak percaya, coba lihat aja,” ungkapnya sembari membuka keran air yang ada di rumahnya.
Di tempat terpisah, Kepala Sekretaris Perusahaan PDAM Tirtanadi Jumirin ketika dikonfirmasi hal ini mengatakan bahwa pendistribusian air di wilayah Martubung sekitarnya saat ini sudah lumayan lancar. Hal ini merupakan dampak selesainya pembangunan IPA Martubung.
Sejak selesainya pembangunan IPA Martubung, pendistribusian air di wilayah Martubung sekitarnya relatif lancar di banding dengan tahun tahun sebelumnya, kata Jumirin.
Jumirin mengatakan bahwa pembangunan IPA Martubung dengan kapasitas produksi sebesar 200 liter / detik dan dioperasikan sejak bulan Oktober 2016 memang diperuntukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan di Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan. Namun Jumirin mengakui bahwa pembangunan IPA Martubung belum menjawab semua keluhan pelanggan.
Pembangunan IPA Martubung memang belum mengatasi semua keluhan pelanggan, di beberapa lokasi masih ada yang airnya kecil dan tidak bisa kami layani 24 Jam tapi paling tidak dapat diminimalisir, kata Jumirin.(Jen)