Pelatihan Pra Operasi Antik Tahun 2017.
MEDAN – Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjend Pol Paulus Waterpauw membuka pelatihan Pra Operasi Antik tahun 2017.
Dalam kegiatan yang hanya digelar selama sehari tersebut, Kapolda menekankan kepada panitia agar mengatur pelatihan ini dengan sebaik mungkin guna mencapai target yang diharapkan.
“Mengingat waktu pelatihan hanya satu hari, Saya berharap kepada panitia agar dapat mengatur pelatihan ini dengan sebaik mungkin hingga dapat terlaksana secara efektif dan optimal serta mencapai target yang diharapkan,” kata Kapolda didampingi Wakapolda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto SH dan para pejabat utama Polda Sumut di Aula Catur Prasetya lantai IV Mapolda Sumut, Kamis, (10/7/2017).
Selain itu, harapan yang sama juga dikatakan Kapolda Sumut kepada para peserta yang terdiri dari Kabag Ops, Kasat Intelkam dan Kasat Narkoba Polres/tabes sejajaran Polda Sumut. “Untuk para peserta, Saya juga berharap agar dapat mengikuti latihan Pra Ops ini dengaan semangat dan sungguh – sungguh,” ujarnya.
Mantan Kapolda Papua ini juga memaparkan kondisi Indonesia dewasa ini terkait peredaran narkotika yang sudah masuk dalam tahap mencemaskan atau denagn kata lain sedang dalam keadaan darurat narkoba. Hal itu dapat dilihat dari angka pengguna narkoba dari tahun ke tahun trendnya terus meningkat.
“Peradaran narkoba di Indonesia yang marak semakin terbukti dengan penangkapan 4 tersangka dengan barang bukti 1 Ton sabu oleh jajaran Polda Metro Jaya di pantai Anyer Banten dan menyusul yang masuk dari Pantai Cermin Kabupaten Sergei pada 15 Juli 2017 yang lalu,” papar alumnus Akpol tahun 1987 ini.
Lebih jauh Paulus menjelaskan, saat ini narkoba sudah tidak lagi memandang usia dan status sosial, mulai dari anak anak hingga orang dewasa dan mulai orang biasa hingga pejabat negara. Dalam kaitan itu, Sumatera Utara termasuk ranking ke 3 Nasional. Hal itu dipengaruhi oleh letak geografis Sumut yang strategis bagi para pengedar narkoba karena dapat diakses melalui darat, laut dan udara.
“Oleh karena itu, walaupun kita sudah memaksimalkan semua upaya mulai dari pembersihan internal dengan prinsip sikat ke dalam dan hajar keluar dengan menindak tegas hingga beberapa bandar narkoba tewas di tempat, namun peredaran narkoba di Sumut masih cukup tinggi dan massif,” jelas orang nomor satu di Mapolda Sumut ini.
Begitupun, mantan Wakil Kepala Badan Intelejen Polri ini menegaskan, melalui pelatihan pra operasi Antik Toba 2017, Polda Sumut beserta jajaran siap melaksanakan tugas dalam rangka penindakan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dengan mengedepankan kegiatan penegakan hukum yang didukung oleh fungsi intelijen di wilayah Provinsi Sumatera Utara.(Adek)