Hilangkan Jejak, Pembunuh Janda Hapus Foto Facebook

Warga masih ramai melihat lokasi pembunuhan.
Warga masih ramai melihat lokasi pembunuhan.

KANALMEDAN – Kepolisian Sektor Pancurbatu masih mengejar Dias alias Batu yang disebut – sebut sebagai pelaku pembantaian yang menyebabkan tewasnya Rasmi Rasita beru Ginting di kediamannya, Jalan Karya, Gang Muslimin, Dusun III, Desa Baru, Kecamatan Pancurbatu, Kamis (29/6/2017).

Akan tetapi, pasca pembunuhan itu, Dias menghapus semua foto di akun Facebook miliknya. Akibatnya, polisi masih harus mencari foto tersangka dari berbagai sumber.

Kepala Unit Reskrim Polsek Pancurbatu, Ipda Sehat Tarigan mengatakan, berdasarkan penyelidikan, usai membantau korban, pelaku diduga sempat ke warung internet untuk menghilangkan jejak dengan menghapus seluruh foto di akun media sosial miliknya.

“Fotonya sudah dihapus semua di akun medsosnya. Ini mau kita cek kamera pengawas (CCTV) warnet jam berapa dia kesitu,” kata Sehat.

Sehat menjelaskan, selain menghapus foto di akun Facebook-nya, Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara juga tidak menemukan parang yang digunakan pelaku membantai korban.

“Kita belum tahu apakah parang itu memang sudah disiapkan pelaku atau bagaimana. Di rumah itu memang ada parang. Tapi tidak ada yang berlumuran darah, makanya enggak kita bawa,” jelas mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Area ini.

Diungkapkan Sehat, polisi kini masih mengejar pelaku untuk mengungkap motif pembantaian. Dugaan sementara, pelaku sakit hati karena cintanya ditolak korban.

“Dugaan sementara, motifnya karena asmara. Hal itu sesuai keterangan anak korban yang juga turut dibantai pelaku,” ungkap orang nomor satu di Unit Reskrim Polsek Pancurbatu ini.

Informasi yang beredar, sebelum terjadi pembacokan, di rumah tersebut ada korban dan kedua anaknya Emiya serta Wiranata Gurusinga (6). Saat itu, Emiya mendengar sang pelaku mengutarakan perasaan hatinya pada korban yang belum lama ini menyandang status janda karena bercerai dengan suaminya. Tetapi perasaan pelaku tidak berbalas, korban menolak cinta pelaku dengan alasan pelaku dalam struktur keluarga merupakan paman korban.

Mendapat penolakan, diduga korban emosi. Melihat gelagat membahayakan, korban berlari. Pelaku yang sudah tersulut emosi mengejar  dan membacok korban hingga tewas dalam kondisi mengenaskan.

Tidak hanya itu, kedua anak korban yang mencoba merelai turut menjadi korban penganiayaan pelaku hingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhyangkara Polda Sumut guna mendapat perawatan medis.

Sementara itu, sang ibu tewas dengan luka bacok pada bagian dada, wajah dan kepala.(Adek)

Print Friendly