Soal Pengadaan Sapi, PD RPH dan Perusahaan Malaysia Jalin Kerjasama
KANALMEDAN – Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) melakukan penandatanganan Nota Kesepahamanan dengan perusahaan dari Malaysia, Electronic Fertilizer And Agro Base R And D Sendirian Berharap di Balai Kota Medan, Rabu (7/6/2017).
Penandatanganan kerjasama ini dilakukan dalam rangka untuk memasok sapi dan kambing, guna memenuhi kebutuhan akan daging di Kota Medan.
Penandatanganan ini dilakukan Dirut PD RPH Kota Medan, Isfan F Fachruddin SE MSP, Directur Executive Electronic Fertilizer And Agro Base R And D Sendirian Berharap, Khairul Anuar Bin Zulkifli, Konjen Malaysia untuk Medan, Amizal Fadli Razali, serta Sekda Kota Medan selaku Badan Pengawas PD RPH, Ir Syaiful Bahri Lubis disaksikan Wakil Wali Kota Medan, Ir Akhyar Nasution MSi.
Wakil Wali Kota mengatakan, Pemko Medan sangat mengapresiasi atas dilakukannya penandatanganan Nota Kesepahaman ini. Dia berharap kerjasama ini menjadi aktifitas bisnis yang saling menguntungkan diantara kedua belah pihak. Yang lebih penting lagi, PD RPH tidak hanya berkutat dengan masalah pemotongan hewan semata.
“Kita harapkan dengan kerjasama yang dilakukan ini, PD RPH ke depannya bisa lebih berkembang, tidak hanya memotong hewan saja tetapi juga dapat menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam pengadaan hewan sehingga dapat menjaga suplai dan stabilitas harga daging di Kota Medan,” kata Wakil Wali Kota.
Diungkapkan Wakil Wali Kota, ada 3 momen penting di Kota Medan yang memicu terjadinya kenaikan harga daging yakni datangnya bulan suci Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri serta Hari Raya Idul Adha. “Insya Alllah melalui penandatanganan Nota Kesepahamanan yang baru dilakukan ini, masalah kenaikan harga daging di Kota Medan dapat diatasi,” harapnya.
Meski demikian untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1438 H ini, Akhyar mengakui suplai sapi maupun kambing belum dapat dilakukan mengingat proses mendatangkan hewan dari Nusa Tenggara Barat (NTB) memerlukan waktu, terutama menyangkut masalah transportasi. Akhyar memprediksi setelah lebaran, barulah pasokan sapi dan kambing dari NTB dapat dilaksanakan.
Untuk itulah usai penandatanganan Nota Kesepahamanan ini dilakukan, Akhyar berpesan agar kedua belah pihak langsung beroperasi. Apalagi rencana kerja yang akan dilakukan telah dipersiapkan oleh kedua belah pihak. “Setelah ini mereka langsung bergerak dan tidak menunggu lama lagi, sehingga stabilitas harga daging di Kota Medan dapat terealisasi,” ungkapnya.
Sementara itu Konjen Malaysia untuk Medan, Amizal Fadli Razali menilai, penandatanganan Nota Kesepahamanan ini menunjukkan semangat kerjasama antara kedua negara yakni Malaysia dan Indonesia, khususnya Kota Medan semakin akrab lagi dan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Dikatakan Amizal, Kota Medan selama ini merupakan tumpuan paling terdekat para pengusaha dari Malaysia untuk berinvestasi. “Semoga dengan penandatanganan yang baru dilakukan ini, semakin banyak lagi pengusaha dari Malaysia berinvestasi di Kota Medan,” harap Amizal.
Sedangkan Directur Executive Electronic Fertilizer And Agro Base R And D Sendirian Berharap, Khairul Anuar Bin Zulkifli, sebenarnya rencana awal suplai hewan sapi dan kambing itu sudah dapat direalisasikan sebelum Lebaran agar harga daging di Kota Medan tidak tinggi.
Namun ada beberapa faktor, jelas Khairul, yang menyebabkan target awal itu tidak dapat dilaksanakan, diantara masalah transportasi maupun logistik. Yang pasti, tegasnya, setelah dilakukannya penandatanganan kesepahamanan ini telah terjadi komitmen yang cukup kuat untuk mendatangkan suplai sapi dan kambing guna memenuhi kebutuhan akan daging di Kota Medan setiap bulannya selama masa kontrak berlangsung.
“Kita berharap kerjasama yang dilakukan ini dapat memenuhi suplai dan menstanbil harga daging di Kota Medan. Sebagai langkah awal, suplai sapi kita datangkan dari NTB, setelah itu menyusul Australia,” ungkap Khairul. (Jen)