Mayday, Sinyal Kebangkitan Buruh di PTPN III

KANALMEDAN – Serikat Pekerja Perkebunan (SPBun) PTPN III telah menggelar aksi Peringatan Hari Buruh Internasional, dikenal dengan nama May Day yang senantiasa dirayakan oleh seluruh buruh di dunia setiap tanggal 1 Mei 2017 di Kantor Direksi PTPN III sejak pukul 07.30 WIB.

Kegiatan dimulai dengan apel akbar bersama seluruh pengurus SPBun dari tingkat basis-basis hingga tingkat perusahaan, kemudian dilanjutkan dengan gotong royong membersihkan lingkungan kantor bersama para pekerja outsourcing yang berjumlah 40 tersebut yang juga diberikan sembako sebagai tanda persahabatan.

“Acara dikemas begitu meriahnya panggung hiburan dengan menampilkan N3 Band dan seluruh vokalis dari kalangan pengurus serikat pekerja yang dirangkai bagi-bagi hadiah berupa lucky draw berisi lima unit sepeda sebagai hadiah utama, dua unit kompor gas, 1 unit magic jar, satu unit blender, dan tiga unit kipas angin serta hadiah hiburan lainnya yang dananya diambil dari kas SPBun “, ujar Orchard Tharanon Perangin-angin.

Selain itu, lanjutnya sebagai tanda persaudaraan sesama anggota SPBun yang terkena bencana banjir di lingkungan kerja perusahaan PTPN di wilayah Aceh, SPBun PTPN III memberikan penyerahan bantuan sosial ke SPBun ASN yang merupakan anak perusahaan KSO (Kerja Sama Operasional) antara PTPN I dan PTPN IV dalam bentuk donasi sumbangan amal anggota sebanyak Rp2 juta yang diterima langsung oleh Ketua SPBun ASN.

Kegiatan berakhir hingga sore hari pada pukul 18.00 WIB sekaligus pembubaran panitia zikir akbar yang telah terlaksana di bulan Maret di Kebun Rantauprapat, Labuhan Batu dan Kebaktian Kebangunan Rohani yang dilaksanakan pada bulan April 2017 di Kebun Sei Kebara, Labuhan Batu.

Orchard Tharanon Perangin-angin selaku Ketua Umum SPBun PTPN III menyebutkan peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang diperingati setiap tahunnya bagi kaum buruh sangatlah berarti, karena khusus bagi SPBun tentu saja menjadi sinyalemen kebangkitan gerakan buruh di BUMN perkebunan.

“Ini adalah tonggak sejarah kebangkitan untuk menunjukkan eksistensi adanya gerakan buruh di perkebunan. Bahwa SPBun itu adalah benteng terakhir bagi besarnya rasa pengabdian yang tulus untuk memperjuangkan nasib orang banyak. Kami mengimbau agar mata hati para pengambil kebijakan baik Presiden, Kementerian BUMN, dan seluruh direksi di PTPN lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan”, tutur Orchard.

SEJAHTERA

Disebutkannya BUMN perkebunan itu tersebar dari Aceh hingga Papua, jadi kita wajib membela NKRI, dan di saat yang sama warga perkebunan ini wajib pula sejahtera hidupnya dan semua hak-haknya terpenuhi. Kalau memang perusahaan untung karyawannya juga harus untung. Kita makan dari apa yang kita tanam, maka kita akan memperjuangkan itu semua demi kesejahteraan anggota SPBun dan memajukan perusahaan.

Hal senada juga disampaikan Tio Handoko yang diundang sebagai unsur (MPO) Majelis Penyelamat Organisasi SPBun, juga sangat membenarkan sikap yang diutarakan ketua umum bahwa hampir satu juta orang bergantung hidup di BUMN perkebunan yang sangat besar memberi andil bagi perbaikan kesejahteraan rakyat Indonesia. “Untuk itu kita tetap akan bersatu mendukung setiap kebijakan ketua umum yang berpihak membela kesejahteraan anggotanya,” jelasnya. (partono)

Print Friendly