Akhyar: LRT Adalah Kebutuhan

INDOESIA INFARSTRUCTURE RAUNDTABEL XVI (7)

KANALMEDAN – Pemko Medan sangat berkomitmen dalam pembangunan transportasi massal apapun modanya. Sebab, transportasi massal adalah salah satu solusi dari upaya mengurai kemacetan yang ada di Kota Medan akibat terus bertambahnya jumlah kenderaan bermotor.

Demikian disampaikan Wakil Wali Kota Medan, Ir. Akhyar Nasution MSi ketika menghadiri Indonesia Infrastructure Roundtable XVI bertema “Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Kota Medan dan Mitigasinya”  di Hotel Grandika Jalan dr. Mansyur Medan, Selasa (9/5).

“Kita Harus berfikir bagaimana mewujudkan transportasi massal yang dapat mengurangi kemacetan akibat semakin banyaknya arus kendaraan bermotor di kota ini. Jangan bermimpi untuk membangun jalan lebar tetapi kita harus mengubah mindset dengan menyediakan transportasi massal,” kata Wakil Wali Kota.

Selain itu yang lebih penting lagi, ungkap Akhyar, bagaimana bisa menggiring masyarakat untuk beralih menggunakan Light Rail Transit  (LRT) yang akan kita operasikan di Kota Medan.

Menurut Akhyar, menghadirkan LRT bukan karena gagah-gagahan melainkan sebuah kebutuhan. Untuk itu semua harus berada dalam harmoni yang sama, karena semua bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi namun terintegritas satu dengan yang lainnya.

Untuk itulah, tegas Akhyar, Pemko Medan siap menjadi komandan tempur karena secara kewilayahan dan sosial kemasyarakatannya Pemko Medan dekat dengan masyarakatnya. Karenanya semua harus saling berintegrasi dan berkomunikasi.

“Kita jangan jalan sendiri-sendiri demi kelancaran pembangunan LRT  di Kota Medan yang kita cintai ini. Apalagi dalam pertemuan ini banyak sekali mendapat masukan sehingga memperkaya kita semua agar tidak salah langkah,” ungkapnya.

Dikatakan, Akhyar, Pemko Medan beserta seluruh jajarannya   sudah sangat mendambakan agar LRT ini dapat segera diwujudkan di Kota Medan. Sebab, keberadaan LRT adalah kebutuhan dan bukan proyek mercusuar. Dia berharap proyek pembangunan LRT ini terlalu lama mengingat berdasarkan kajian yang telah dilakukan,  tahun 2024 Kota Medan diprediksi mengalami stagnasi kemacetan.

Seminar  Indonesia Infrastructure Roundtable XVI dihadiri 44 orang peserta yang berasal dari para akademisi, Organda, Bappeda Kabupaten/Kota, Bappeda Provinsi Sumut, Bank Mandiri, Bank BNI, Dinas Perhubungan Kota Medan maupun dinas terkait lainnya.

Dalam seminar tersebut dihadirkan sejumlah nara sumber diantaranyaProf. Dr. Badaruddin,MSi (Tim Ahli Bidang Sosial), Dr. OK. Saidin, SH, MH  (Tim Ahli Bidang Hukum), Medis Sejahtera Surbakti, ST, MT, PhD (Tim Ahli Bidang Transportasi), Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME  (Tim Ahli Bidang Ekonomi) dan Beny O.Y. Marpaung, ST, MT, PhD  (Tim Ahli Bidang Tata Kota). (Jen)

Print Friendly