Kasihan, Pasien Dengan Usus Terburai Terlantar di RSUD Dr Pirngadi Medan

PASRAH : Beginilah kondisi Baringin Sormin, pasien dengan usus terburai saat berada di ruang IGD. Pasien tergeletak lemah,pasrah dengan usus terburai tanpa penangan cepat dari pihak Rumah Sakit.(Kanalmedan/Mayjen Simanungkalit)
PASRAH : Pasien dengan usus terburai saat berada di ruang IGD. Pasien tergeletak lemah,pasrah tanpa penangan cepat dari pihak Rumah Sakit.(Kanalmedan/Mayjen Simanungkalit)

KANALMEDAN – Baringin Sormin,67 tahun, mungkin sedang bernasib sial. Pasalnya, walau sudah berada di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr Pirngadi Medan selama beberapa jam, tidak memperoleh penangan medis yang cepat dan prima.

Malah warga Jl HM Joni Medan yang berobat menggunakan kartu BPJS Kesehatan, pagi ini hanya terlihat pasrah. Dia tergeletak di tempat tidur pasien dengan ususnya terburai keluar, tanpa mendapat penangan serius dan cepat.

Sementara beberapa keluarga termasuk anaknya, terlihat menangis dan kebingungan di ruang tunggu IGD Rumah Sakit milik Pemko Medan itu. Harap-harap cemas terlihat dari raut wajah mereka.

Informasi diperoleh Kanalmedan.Com di lokasi, Kakek tersebut  dua pekan lalu melakukan operasi pada bagian perut karena tumor yang bersarang di usus. Jadi usus itu keluar adalah dari bekas jahitan, saat operasi dibagian perut.

“Tadi pagi usus ayah tiba-tiba terburai keluar. Saat batuk, malah makin banyak keluar.Padahal kemarin kami kontrol setelah pekan lalu operasi”, kata Maralin Sormin, anak pasien malang itu.

Waktu pagi berangsur makin siang, kelurga pasien dan pengunjung makin ramai di ruang IGD tersebut. Namun sayang, Baringin Sormin tak kunjung ditangani, ususnya masih terburai diatas tempat tidur. Sedangkan korban, nampak meringis menahan sakit, dengan cara tidur tergeletak  menyamping ke arah kiri.

Hingga siang hari, belum ada tanda-tanda pasien ini akan dioperasi. Namun, entah mengapa, tiba-tiba seorang perempuan entah dengan jabatan apa tapi berpakaian serba putih, masuk ke ruangan pasien dengan  marah-marah.

“Mana pasien yang ususnya terburai itu. Tangani segera,saya sudah dimarahi pimpinan. Ada keluarga yang menelepon Direktur”, katanya dengan muka tegang.

Dalam waktu singkat, sejumlah perawat  telah mengerumuni pasien yang ususnya terburai itu. Infus dan segala macam alat dipasang, bahkan seorang ahli bedah dipanggil agar menjelaskan beberapa hal kepada keluarga pasien.

“Sebelum dilakukan operasi, kami perlu memulihkan dulu kondisi pasien. Sebab dalam kondisi seperti saat ini, sangat besar resikonya. Jadi kami bukan tidak menangani, cuma perlu waktu memeriksa banyak hal”, kata dokter itu.

Begitupun tidak ada penjelasan kapan pasien akan dioperasi. Malah usus yang terburai keluar, nampak makin banyak dan jadi tontonan pengunjung yang ada di ruang IGD.

Maralin Sormin  anak pasien mengatakan, ayahnya  pada 14 April 2017 dioperasi di Rumah Sakit tersebut, karena ada tumor di usus. Namun,belum.sembuh sudah disuruh pulang pada  6 hari sesudahnya dan dianjurkan kontrol.

Lalu pada selasa kemarin 25 April 2018, pasien dibawa untuk kontrol.Namun entah kenapa, tadi pagi saat batuk, usus berangsur – angsur keluar, sehingga keluarga segera melarikannya RSUD Dr Pirngadi Medan. Tapi sayang, penanganan pasien di Rumah Sakit ini ternyata sangat mengecewakan. (Jen)

Print Friendly