Pelaku Seni Diajak Dukung Pelestarian Tarian Zapin Labuhan

Tarian_Zapin

KANALMEDAN –  Dinas kebudayaan Kota Medan menggelar  workshop dalam rangka pembinaan pelaku seni dan budaya di Kota  Medan, Kamis (13/4).

Workshop  yang dilaksanakan  di Amaliun Convention Hall Jalan Amaliun ini mengupas tentang Tarian Zapin Tradisi Labuhan.  Kegiatan ini digelar untuk menggali sekaligus memperkenalkan tarian tradisionil  Melayu itu kepada masyarakat luas, terutama para generasi muda sehingga mereka lebih mencintai  dan mau melestarikannya.

Workshop ini diikuti sekitar 100 peserta berasal dari guru tari  SMP dan sanggar tari  yang ada di Kota Medan. Sejumlah  pelaku Tarian Zapin Tradisi Labuhan seperti Retno Ayuni, Sahbilal, Abdul Rahman, Rudi dan Sahrial Pelani dihadirkan sebagai nara sumber.  Selain membahas secara detail mengenai tarian tersebut,  mereka  usai workshop langsung memperagakan cara dan teknik menari Zapin Tradisi Labuhan kepada para peserta.

Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi diwakili Plt Kadis Kebudayaan Kota Medan,  Dra Edliaty MAP didampingi Kabid kebudayaan dan Cagar Budaya, Fahmi I.L Harahap SH MAP mengatakan,  kegiatan ini sengaja digelar dalam upaya untuk memperkenalkan kembali sekaligus ingin melestarikan seni dan budaya tradisionil yang ada di Kota Medan.

“Untuk yang pertama kali, kita ingin menggali dan mengangkat Tari Zapin Tradisi Labuhan. Setelah itu akan menyusul tari-tari tradisionil lainnya.  Melalui kegiatan ini, kita juga ingin menjadikan Medan sebagai kota tujuan wisata budaya,” kata Edliaty.

Dikatakan, Edliaty,  Dinas Kebudayaan tentunya tidak bisa sendiri untuk mewujudkan hal itu. Artinya, dibutuhkan peran serta dan dukungan seluruh lapisan masyarakat, termasuk para pelaku seni dan budaya yang ada di Kota Medan. Salah satu upaya  yang dilakukan untuk mendapatkan dukungan dari para pelaku seni dan budaya, jelas Edliaty, digelarlah workshop ini.

Sementara itu menurut Kabid Kebudayaan dan Cagar Budaya, I.L Harahap SH MAP, beberapa daerah di Indonesia memiliki tarian versi zapin masing-masing, termasuk Kota Medan.  Namun Tarian Zapin Labuhan ini belakangan mulai dilupakan karena semakin banyaknya zapin kontemporer yang direasikan.

“Untuk itu melalui workshop ini, kami berharap seluruh peserta yang hadir dapat mendukung upaya Dinas Kebudayaan Kota Medan melestarikan Tarian Zapin Labuhan sekaligus mengajarkannya kepada generasi penerus,” harap Fahmi. (Jen/ht)

Print Friendly