PWM Seluruh Indonesia Pantau Kasus Novel Baswedan
Rahmad Abduh
KANALMEDAN – Peristiwa penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan membuat semua orang menjadi takut. Sehingga aksesnya dikawatirkan kedepan tidak ada lagi sosok seperti Novel yang berani.
Belakangan ini, kita sama – sama mengetahui bahwa novel adalah sosok yang termasuk paling keras melawan koruptor.
“Jika penyidik sekelas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saja tidak terjamin keamanannya, konon pula dengan penyidik maling ayam,” kata Rahmad Abduh, Sekretaris Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara (PWM – SU), kepada wartawan ketika ditemui di Kantor PWM – SU, Jalan SM Raja Medan, Rabu, (12/4/2017).
Ia menjelaskan, Indonesia tidak akan pernah menjadi negara hebat jika hal yang foundamental (menciptakan rasa aman) belum bisa diwujudkan.
“Mestinya dengan track record Novel yang sedemikian rupa itu menjadi dasar bagi negara ini untuk memberikan perlindungan lebih kepadanya. Namun seperti ada udang di balik batu pada akhirnya Novel pun menjadi korban,” jelas Rahmad.
Apalagi, Rahmad menambahkan, jika pelaku penyiraman air keras ke wajah novel dalam 7×24 jam belum juga ditangkap. Maka publik akan bertanya-tanya. “Terduga teroris yang sembunyi di dalam hutan saja bisa ditangkap. Masa’k penjahat yang hanya bermodalkan air keras saja susah di ungkap,” tambahnya.
Selain itu, Rahmad menegaskan, Majelis Hukum dan HAM PWM – SU beserta Majelis Hukum dan HAM seluruh Indonesia akan pantau kasus ini. “Pertama, demi tegaknya hukum di Indonesia, kedua hancurnya seluruh koruptor, dan yang ketiga terjaminnya keamanan bagi segenap anak bangsa terutama bagi yang anti korupsi,” tegasnya.
Informasi sebelumnya, Novel disiram air keras oleh orang tidak dikenal usai menunaikan sholat subuh di Masjid Al Ihsan, tidak jauh dari kediamannya di Jalan Deposito T Nomor. 8 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa, (11/4/2017). (Adek Siahaan)