Adegan Ciuman ASN, Permalukan Kabupaten Nisel
KANALMEDAN – Adegan ciuman sejumlah pasangan wanita dan pria yang menggunakan seragam Aparatur Sipil Negara (ASN)saat merayakan valentine day 14 Februari 2017 lalu, menuai berbagai tanggapan.
Meski salah satu pasangan yang terlihat sedang berciuman di medsos itu dikatakan pasangan suami istri, namun adegan yang disebut- sebut dilakukan didepan Bupati Nias Selatan itu, bukanlah hal yang pantas dilakukan didepan publik. Dan hal tersebut permalukan ASN secara umum.
Penasehat Kesatuan Mahasiswa Nias (KMN) UPMI Medan, Zaman Karya Mendrofa menyatakan, adegan ciuman yang dilakoni oleh ANS Pemkab Nisel itu sangat tidak wajar.
“Aksi itu sangat tidak patut. Apalagi, dilakukan di depan umum dengan menggunakan seragam ASN. Hal ini tidak mencerminkan budaya Nisel yang sangat menjunjung tinggi norma kesusilaan dan norma adat,” ujar Zaman Karya Mendrofa, Minggu (19/2).
Menurutnya, meski hal itu dilakukan oleh suami isteri, bukan berarti dapat diterima begitu saja. ASN tidak boleh membawa-bawa hubungan kekeluargaan dalam lingkungan pekerjaan,dan saat melakukan tugas. ASN itu, kata Mendrofa, adalah individu-individu yang diberi amanah melayani masyarakat, bukan suami isteri yang melayani masyarakat. Tindakan tersebut dinilai telah merusak citra PNS, sebagaimana diamanatkan dalam UU ASN Nomor 5 Tahun 2014.
“Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan, jika Pemkab Nias Selatan menginginkan keluarga ASN PNS dilingkunganya harmonis. Seperti, mengadakan konseling keluarga dan kegiatan positif lainnya,” katanya.
PERMALUKANH NISEL
Zaman Karya Mendrofa yang notabene adalah praktisi hukum asal Nisel ini menegaskan, adengan ciuman tersebut telah telah mempermalukan Kabupaten Nisel, dan juga ASN secara umum.
“Saya harap, anggota DPRD Nisel segera menggunakan haknya, untuk mempertanyakan permasalahan ini kepada Bupati Nisel,”tegasnya.
Dikatakanya, valentine days bukan budaya orang Nias dan juga bukan budaya Indonesia. Jadi tidak relevan bagi Pemkab Nisel merayakannya.
“Adengan ciuman yang dilakukan di halaman Kantor Bupati Nisel tersebut, diawali dengan pemberian bunga oleh Bupati Nisel kepada isterinya, Artinya, aksi ini dapat dikatakan sepengetahuan dari Bupati Nisel,” ungkap Zaman.
HEBOH DAN DIKECAM NETIZEN
Sebelumnya, aksi ciuman massal yang dilakukan oleh aparat sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) di muka umum saat merayakan hari Valentine (kasih sayang) hingga membuat heboh netizen di media sosial.
Foto ini dibagikan oleh akun Triteria W Saroemaha di Facebook, dia menulis acara itu dihadiri oleh Bupati Nias Selatan yang tidak disebutkan namanya di Kantor Lingkungan Hidup, Nias Selatan, 14 Februari 2017 kemarin.
“Acara kejutan dari kantor lingkungan hidup dhari Valentine day…pak bupati&ny mbagi bunga buat ASN&PNS,,..Happy valentine day buat pak bupati&ny happy valentine day buat abg Amsarno Sarumaha&kk Lisrica Hura,” tulis Triteria dalam akunnya.
Foto ciuman tersebut ditanggapi oleh netizen lainnya dan dibagikan dalam akun Facebooknya hingga menjadi viral dan dikomentari banyak netizen.
Seperti yang dibagikan oleh pemilik akun Zack Laia, terlihat foto PNS yang lebih seronok lagi saat sedang berciuman, kemungkinan berada di tempat yang sama yakni Kantor Lingkungan Hidup.
Belum diketahui apakah mereka merupakan pasangan suami istri atau bukan. Namun berciuman di tempat umum banyak komentar negatif bernada kecaman datang dari netizen usai melihat foto tersebut.
Bahkan Zack Laia menyebut foto ciuman saat merayakan hari Valentine itu membuat nilai luhur Budaya Nias menjadi luntur dan sebagai sesuatu yang memalukan.
“Inilah Program terbaru dari Pemda Nias selatan… Merayakan Valentine dengan cara seperti pada gambar dibawah ini. Sungguh sangat memprihatinkan, Seharusnya yang perlu diangkat adalah Nilai-nilai luhur Budaya Nisel yang sangat baik.. bukan budaya Eropa yang memalukan seperti ini.. Salam “MJS: Mencium Jangan Sembarangan”.” tulis Zack dalam postingannya yang diunggah Sabtu (18/2). Menurut mereka para PNS tersebut sudah tidak menjunjung nilai kebudayaan warga Nias lagi.
Pasalnya sudah mengajari hal yang tidak pantas dilakukan di depan publik. Hingga berita ini diturunkan belum ada klarifikasi dari Pemkab Nias Selatan. (tim)