Meski Tak Dihadiri Empat Kepala Daerah, LIPPSU Sukses Gelar Dialog Interaktif “Menuju Sumut Paten”
KANALMEDAN – Meski tidak dihadiri empat kepala daerah di kawasan Medan Binjai Deli Serdang dan Tanah Karo (Mebidangro), Lembaga Independen Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU) sukses menggelar dialog interaktif dengan tema ‘Menuju Sumut Padu Terukur Nyata (PATEN)’ di Garuda Plaza Hotel Medan, Rabu (26/10/2016).
Direktur Eksekutif LIPPSU, Azhari Sinik mengatakan bahwa dialog interaktif ini membahas konsep mengenai ketersediaan sport center dan convention hall di kawasan perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo (Mebidangro).
“Dasar berpikir kita adalah Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang dan Tanah Karo,” katanya saat ditemui di Garuda Plaza.
Dialog ini juga dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara, T Erry Nuradi dan juga beberapa perwakilan dari empat Pemkab dan Pemko, seperti Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lembaga Pemerhati Pembangunan Sumatera Utara (LIPPSU) Rifai Nasution, mengaku kecewa dengan empat kepala daerah kabupaten kota kawasan Mebidangro, plus Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, yang tidak hadir dalam dialog interaktif di Hotel Garuda Plaza, Jalan SM. Raja, Medan, Rabu (26/10/2016).
“Kita kecewa dengan mereka (4 kepala daerah) itu, plus gubernur sumut. Niat baik kita (masyarakat) untuk mendorong pembangunan Mebidangro (Medan, Binjai, Deliserdang dan Karo) tidak direspon mereka. Satupun tak ada yang hadir, padahal sudah kita undang mereka dengan baik-baik, egois!” cetus Rifai.
TIDAK ADA NIAT BAIK
Diketahui, empat kepala daerah mebidangro, yaitu Walikota Medan Dzulmi Eldin, Walikota Binjai M. Idham, Bupati Asari Tambunan dan Bupati Karo Terkelin Brahmana.
Rifai menilai tidak ada niat baik dari empat kepala daerah mebidangro plus gubernur sumut dengan masukan dari masyarakat untuk kemajuan Sumatera Utara.
“Niat korupsi saja mungkin yang ada pada mereka. Kita sangat menyayangkan sikap para kepala daerah itu, cocoknya KPK yang mengundang mereka,” ucap Rifai.
Dalam dialog interaktif yang diadakan LIPPSU hanya dihadiri dua narasumber plus perwakilan kementerian kehutanan dan lingkungan hidup dan tim nawacita Presiden Joko Widodo.
“Cuma narasumber yang datang, DR Pak Arsyad Lubis dan DR Riadil Akhir Lubis. Empat kepala daerah Mebidangro dan gubernur sumut tidak hadiri, sungguh sangat kecewa. Padahal tim nawacita jokowi datang dan perwakilan dari kementerian kehutanan dan lingkungan hidup,” sebutnya.
“Memang ada perwakilan empat daerah mebidangro dan dari Pemprov Sumut yang datang di acara, tapi kita menginginkan kepala daerah yang datang, itu demi pembangunan kawasan mebidangro. Kita mau mereka dudukan bersama untuk menyatukan persepsi kawasan mebidangro. Ternyata, Perpres 62/2011 tentang mebidangro hanya jadi koleksi bagi mereka,” serunya.
Sementara, Direktur eksekutif LIPPSU Azhari AM Sinik tidak mengambil pusing dengan ketidakhadiran empat kepala daerah mebidangro plus gubernur sumut.
“Biarkan saja mereka (empat kepala daerah mebidangro) seperti itu, yang penting sudah ada niat baik kita untuk pembangunan mebidangro. Biarkan masyarakat yang menilai,” kata Azhari.
Azhari mangaku tidak mau berspekulasi. Ia bersyukur niat baik dari masyarakat Sumut melalui LIPPSU sudah disampaikan dalam dialog ikteraktif.
“Sudah cukup. Kita ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendungkung, terutama dua narasumber plus tim nawacita jokowi dan perwakilan kementerian yang datang. Dan yang utama kepada moderator acara dialog interaktif dari Unimed, Pak Joharis Lubis,” sebutnya. (tim)