SEBELUM TERBAKAR, AKSARA PLAZA TERKESAN PENGAB

KANALMEDAN – Sebelum terbakar, pusat perbelanjaan Aksara Plaza yang berlokasi di Jalan Aksara Simpang Pancing memang jadi idola semua kalangan untuk berbelanja. Namun sejumlah warga yang dihubungi Kanalmedan.com menyebut, pusat belanja dengan harga murah meriah itu terkesan pengab.

“Kami terakhir ke sana (Aksara) tiga hari sebelum lebaran, suasananya tidak nyaman, khususnya di lantai tiga yang sangat sesak. Semua jualan baju, sepatu dan supermarket jadi satu,” ujar Zulhijjah di Medan, kemarin.

Perempuan paruhbaya itu menambahkan, jarak antara produk sepatu yang dipajangkan di Ramayana dan lift sangat dekat, sehingga untuk masuk ke lokasi saja harus desak-desakan,” ujarnya.

Meski mengakui harga yang ditawarkan cukup terjangkau, namun penunjung tidak sempat merasakan aura plaza yang sebenarnya, di mana pengunjung dapat leluasa memperhatikan suasana sekitarnya.

Ia juga menjelaskan, selain di pusat perbelanjaan, pasar Aksara yang berada di  sisi kiri menuju Jalan Prof H M Yamin SH d/h Jl Serdang juga sama pengabnya. “Kalau bawa anak, harus sangat hati-hati, karena jalur untuk jalan menuju lantai dua harus berdesak-desakan, tampaknya sudah tidak ideal lagi,” katanya.

Warga lain menyebut, banyaknya kios dan tempat jualan yang tidak tertata dengan baik membuat Aksara Plaza yang didirikan tahun 2000-an ini sering dikeluhkan pengunjung. “Tidak tertiblah,” ujarnnya.

Dia juga menambahkan, terbatasnya lahan membuat jalur-jalur sempit di belakang Aksara Plaza cukup membahayakan warga. Pada kebakaran kemarin, kepulan asap nyaris membuat warga di kawasan di belakang pusat perbelanjaan itu sesak nafas.

Hingga kemarin pascaterbakarnya Aksara Plaza, warga di sana masih merasakan kepulan asap sehingga mengganggu aktifitas mereka.

Itu tampaknya menjadi penyebab mengapa petugas pemadam kebakaran kesulitan sampai harus berulangkali mencari titik penyemprotan air. Lebih 10 jam petugas berjuang, namun api sulit dikendalikan. Petugas pemadam kebaran dikabarkan juga mengalami kesulitan untuk menjinakkan “si jago merah” karena sumber api berasal dari lantai dua Pasar Aksara. Selain itu, petugas pemadam tidak bisa masuk ke lokasi kebakaran, karena asap yang cukup tebal dan juga tidak dilengkapi baju antiapi.

Petugas pemdam hanya bisa menyemprotkan air dari luar gedung Pasar Aksara yang terdiri dari tiga lantai tersebut. Kebakaran di Lantai II tersebut menghabiskan puluhan unit toko yang menjual sepatu, pakaian, kain, dan beberapa unit toko emas.

Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 720 kios di gedung Aksara Plaza, Medan musnah dilalap si jago merah, Selasa (12/7/2016) siang. Kebakaran ini terjadi saat gedung yang berfungsi sebagai pasar tradisional itu dipenuhi pengunjung. Meski api cepat membesar, sejauh ini belum ada laporan mengenai korban jiwa. Kepala PD Pasar Medan, Beny Sihotang menuturkan kios yang terbakar merupakan toko pakaian dan perhiasan. “Laporan awal ada 720 kios. Semuanya di lantai dua,” kata Beny. Beny belum menjelaskan penyebab kebakaran dahsyat ini karena masih menunggu hasil investigasi polisi. Mengenai jumlah kerugian pun belum diketahui karena masih dikalkulasi. (ton)

Print Friendly