Lanang Ora Uedok Ora
Oleh Mayjen Simanungkalit
SEKITAR kita sedang ramai manusia-manusia aneh. Ya, LAURA (Lanang Ora,Uedok Ora). Status menjadi terbalik-balik, kabur dan abu-abu. Ini memang, ciri khas saudara setan.
Di sekitar kita, jumlah mahluk aneh ini makin banyak. Berkelamin laki-laki, tapi penampilan dan gaya perempuan. Sebaliknya, berkelamin perempuan, tapi penampilan dan gaya laki-laki.
Saya curiga, penyuka jenis LAURA di sekitar kita juga makin banyak. Lihatlah, aksi LAURA di acara-acara seremonial. Masyarakat kita sangat doyan menonton banci-banci dan manusia gemulai lenggak-lenggok di layar tivi.
Masyarakat kita juga, suka mengundang banci sebagai pengisi acara di pesta pernikahan. Mengontrak LAURA menjadi juru rias penganten. Bahkan ada orang, doyan menggunakan LAURA sebagai karyawannya dan kawan hidupnya. Ada yang rela menceraikan istri cantik, lalu gabung dengan LAURA.
Pemilik media televisi penyuka LAURA, juga gencar mempasilitasi komunitas LAURA menularkan virus setan ke masyarakat. Dengan berbagai jenis acara televisi, kaum LAURA ini diberi kebebasan 24 jam tampil. Tak peduli acaranya bermutu atau tidak, yang penting LAURA tampil cegengekan di layar televisi.
Maraknya LAURA , tidak disadari banyak pihak sudah menjadi strategi yang dikemas secara rapi dan terencana. Ini Proxy war, perang di abad modern. Maka, kini ada pihak rela menyiapkan dana besar demi kampanye LAURA ke belahan dunia. Sejumlah media di belahan dunia, diyakini telah menjadi corong misi ini.
Selain itu, ada pihak memobilisasi dan membudayakan komunitas LAURA agar menjadi populasi terbesar untuk melemahkan pihak lain. Merusak tatanan moral, mental dan jiwa patriotisme, hingga pada saatnya akan dengan mudah suatu bangsa ditaklukkan.
Bagaimana jadinya, jika LAURA mendominasi suatu negesi.Suatu bangsa.Suatu negara? Astaqfirullah.***