Kinerja OPD Buruk, Target Pendapatan Minim

KANALMEDAN – Ketua Fraksi Golkar Ilhamsyah menyebutkan minimnya capaian target dan realisasi pendapatan Pemko Medan pada tahun 2017 tidak terlepas dari buruknya kinerja para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemko Medan.

Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Paripurna Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap nota Pengantar oleh Kepala Daerah atas Ranperda Kota Medan tentang Laporan Pertanggungjawaban (LPj) pelaksaan APBD tahun 2018, Rabu 15 Agustus 2018.

Dalam paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Medan, Henry Jhon Hutagalung serta Wakil Pimpinan lainnya yakni Iswanda Ramli dan Ihwan Ritonga itu, Gerindra juga mengkhawatirkan minimnya realisasi capaian anggaran pada tahun 2017 berimbas pada realisasi P-APBD 2018.

Untuk itu, Fraksi Golkar memberikan beberapa masukan kepada Walikota Medan untuk mengevaluasi kinerja para OPD yang tidak mampu menjalan tugas dan fungsinya secara baik.

Selain itu, Pemko Medan harus mencari berbagai upaya terobosan baru agar penerimaan dapat optimal dan sisi lain masyarakat tidak terbebani.Hal ini dalam upaya meningkatkan PAD di tahun anggaran berjalan dan mendatang.

“Kita berharap Pemko Medan diminta prioritas pembangunan infrastruktur, penanggulangan kemiskinan, peningkatan pelayanan publik dan program-program yang langsung dapat menyentuh masyarakat terutama percepatan pembangunan di daerah lingkar luar khususnya Medan bagian utara, ” pungkasnya.

Sementara dalam Pemandangan Umum Fraksi Gerindra yang dibacakan oleh Surianto, Fraksi Gerindra memandang sangat disayangkan masih banyak capaian hasil kinerja yang belum dilaksanakan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Medan, karena capaian target hanya 79,82%.

Berkaitan dengan LPj tahun 2017, Gerindra juga mempertanyakan selisih antara proyeksi dan realisasi yang sangat besar.

Dimana dalam laporan realisasi APBD tahun 2017 terkait pendapatan secara akumulatif yakni realisasi pendapatan mencapai Rp.4,40Triliun lebih yang terdiri dari PAD sebesar Rp 1,73 Triliun lebih, Pendapatan Transfer sebesar Rp 2,26 Triliun lebih.

Sementara, untuk belanja secara akumulatif mencapai Rp.4,39 Triliun lebih yang terdiri dari Belanja Operasional Rp 3,39 Triliun lebih dan Belanja Modal sebesar Rp.997,47 Miliar lebih.

“Antara proyeksi dengan realisasi sangatlah besar sementara daya serap terlalu kecil dari target.Kalau alasan Pemko Medan adalah efisiensi, tentu sangat besar selisih yang tidak terealisasi, ini mohon penjelasan? ” sebutnya.

Alasannya, hingga Juli 2018 realisasi pendapatan dari reklame hanya sekitar Rp 6-8 Miliar dari proyeksi Rp 106 Miliar.(partono)

 

Print Friendly