Pemprov Dukung Konvensi DMDI ASEAN di Sumut

 

DMDIKANALMEDAN- Rencana pelaksanaan Konvensi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke-18 di Kota Medan yang akan digelar pada 13-16 Desember mendatang mendapat dukungan penuh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut). Perhelatan Internasional 23 negara ini akan diisi berbagai kegiatan silaturahim sekaligus membahas ekonomi Islam.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Ibnu S Hutomo dalam kesempatan pertemuan dengan panitia pelaksana Konvensi DMDI di Kantor Gubernur, Kamis (23/11) kemarin, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan hal yang positif baik untuk DMDI sendiri, juga bagi Sumatera Utara yang menjadi tuan rumah pertemuan Akbar berkelas internasional. “Untuk persiapannya sudah kita bahas bersama panitia. Tentu kegiatan ini sangat didukung, terutama Dinas Pariwisata, Dinas Perindag serta Dinas Koperasi dan UKM. Karena ada beberapa kegiatan yang terkait dengan ketiga dinas tadi,” ujar Ibnu.

Disebutkannya bahwa pelaksanaan Konvensi DMDI di Medan merupakan bentuk upaya masyarakat khususnya Melayu dan Islam sebagai satu kesatuan melestarikan dan mengedepankan budayanya.

Sementara Ketua Panitia Konvensi DMDI 2017 Said Aldi Al Idrus mengatakan saat ini persiapan pelaksanaan acara sudah berjalan sekitar 89 persen. Hal ini terkait penyediaan tempat berlangsungnya kegiatan dan penginapan peserta dari berbagai negara. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan rangkaian even seperti Jambore Pemuda Islam serta pertemuan forum bisnis DMDI. “Acara ini sudah ada hampir 2.000 orang yang menyampaikan ke kita untuk jadi peserta. Dan permintaan ini terus berdatangan, dengan dukungan Pemprov Sumut. Termasuk untuk kegiatan forum bisnis bagi pemuda Islam di Asia Tenggara dengan estimasi 3.000 orang,” sebutnya.

Sedangkan untuk lokasi kegiatan lanjut Said, akan dilaksanakan di Hotel JW Marriott. Sementara untuk Jambore, diambil tempat yang lebih besar yakni Gedung Serbaguna Sumut Jalan Pancing Medan.

Menambahkan, Kadis Koperasi dan UKM Sumut MZ Siregar mengatakan bahwa Melayu dan Islam adalah dua hal berbeda namun merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sedangkan konvensi DMDI ini, adalah bagian dari upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Muslim melalui pertemuan internasional. “Apalagi ini di era Masyarakat Ekonomi ASEAN ini, persaingan semakin ketat. Karena itu, pertemuan ini akan membahas bagaimana Melayu dan Islam itu bisa menghadapi era perdagangan bebas terutama bagi usaha kecil dan menengah,” sebut Zein. (Adek)

Print Friendly