Anwar Sesalkan Tudingan Try Sutrisno Terhadap Amien Rais

ABIIKANALMEDAN – Koordinator Masyarakat Pribumi Indonesia (MPI) Anwar Bakti protes terhadap tudingan Wakil Presiden Keenam RI, Try Sutrisno yang menyebut Amien Rais sebagai pengkhianat bangsa.

Selain itu, Anwar sangat menyesalkan pernyataan yang disampaikan Try dalam sambutannya pada sebuah acara di Mabes TNI Cilangkap, Jumat (22/9/2017) kemarin.

Pada kesempatan tersebut, Jenderal TNI (purn) itu menyoal kiprah politik mantan Ketua Umum PAN itu dalam proses amandemen UUD 1945, hingga terlontar pernyataan yang menuding Amien sebagai pengkhianat bangsa. “Sebagai tokoh nasional, tidak sepantasnya Try Soetrisno menyampaikan hal itu di ruang publik. Apalagi, pernyataan itu tidak jelas arah dan esensinya,” kata Anwar di Medan, Minggu, (24/9/2017).

Dijelaskannya, selaku Jendral (purn) yang pernah menjadi orang nomor dua di Republik ini, semestinya Pak Try tahu persis apa yang terjadi pada kisaran 1998 – 1999. “Reformasi itu adalah keharusan dan tuntutan semua orang. Termasuk melakukan amandemen terhadap UUD 1945,” jelas putra Maninjau yang pernah menjadi murid Amien Rais ini.

Sebagai orang yang pernah menjadi murid Amien Rais, Anwar mengaskan, bahwa sosok guru bangsa itu bukan akademisi abal – abal. “Nalar dan kemampuan ilmiahnya diakui dunia. Integritasnya sebagai Bapak reformasi tidak tertandingi. Tidak bisa dibayangkan Indonesia tanpa Amin Rais,” tegas alumnus Mu’allimin Yogyakarta ini.

Tanpa Amien, Anwar menyebutkan, Indonesia tidak memiliki kebebasan berekspresi, tenggelam dalam kekuasaan rezim orde baru yang absolut. Demokrasi bangsa tidak bermartabat. “Indonesia menjadi lebih terbuka terhadap dunia luar. Mobilitas bangsa lebih berkembang,” sebut Anwar sembari bertanya apakah kita lupa bagaimana hidup di zaman orde baru ?

Anwar juga menuturkan, dirinya sangat menayangkan para pihak menalahakan Amien Rais ketika di tengah jalan, reformasi terkoptasi oleh pihak – pihak yang merusak cita-cita reformasi. “Amien manusia biasa. Beliau bukan Supermen,” tuturnya.

Selain itu juga, kata Anwar, tanpa adanya dukungan maksimal dari orang-orang yang puluhan tahun tenggelam akibat tekanan rezim otoriter,
mustahil cita – cita reformasi bisa berjalan dengan sempurna. “Jadi, berhentilah menghujat Amien  Rais kalau isi kepalamu dangkal. Seperti kata pepatah ; Kalau kail panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga,” katanya menjelaskan. (Adek)

Print Friendly