Komunitas Anak Merdeka akan Membagun Kekuatan Moral

Komunitas-merdekaKANALMEDAN – Warga dunia mulai bersuara melawan kejahatan kemanusian di Myanmar. Sebab, kejahatan adalah perbuatan yang sangat tidak disukai manusia.

Demikian dikatakan ketua Komunitas Anak Merdeka (KAM) kota Medan, Dewata Sakti, di Medan, Kamis, (7/9/2017).

“Masyarakat Moscow, Banglades, Turki, Malaysia, Checnya Brunei Darusallam, dan lain – lain telah turun ke jalan mengecam keras tindakan brutal Myanmar,” kata Dewata.

Bahkan, dijelaskannya, tokoh – tokoh agama Islam Kristen, Budha, telah menyatakan keprihatinan. “Myanmar telah melanggar kesepakatan internasional untuk menjaga ketertiban dunia. Mereka telah membantai warga sipil yang tidak berdaya dengan kekuatan Junta militer,” jelasnya.

Selain itu, siswa SMA Negeri I Medan ini menyebutkan, perbuatan tersebut sangat naif, kejam, karena sudah di luar batas – batas kemanusian. “Ratusan manusia dibantai dengan sadis dan kejam,” sebutnya.

Oleh sebab itu, Komunitas Anak Merdeka sangat mengkhawatirkan masa depan anak – anak Rohingnya yang diperlakukan dengan sangat keji. “Anak-anak serta bayi disiksa dan dibunuh secara biadab,” keluhnya.

Begitupun, Dewata mengungkapkan, Komunitas Anak Merdeka bersyukur pada Allah. Sebab, dunia mulai bersuara serta bergerak, “khususnya dunia Islam yang telah memberikan advokasi, bantuan real untuk mereka yang tertindas di Rohingnya,” ungkapnya.

Dari itu, Anak Merdeka berharap, pemerintah harus berperan aktif meningkatkan diplomasi atau jika perlu melakukan tekanan terhadap Myanmar untuk menghentikan tindakan biadab yang dilakukan pemerintah myanmar terhadap umat Islam di Rohingnya. “Masyarakat sipil juga harus bergerak untuk memberikan bantuan kemanusian,” harapnya.

Oleh karena itu, Dewata menegaskan, In Sha Allah Komunitas Anak Merdeka bersama kekuatan elemen masyarakat lainnya akan terus bergerak membangun kekuatan moral dan dukungan material. “Kita warga dunia harus bergerak bersatu padu membangun persahabatan dunia. Kita hidup di bawah atap langit yang sama menjadi keluarga besar dunia,” tegasnya. (Adek)

Print Friendly