Edi Yunus Telah Tiada

Edi_yunus

PAGI tadi,  Jumat pagi 15 Juli 2016 sekitar pukul 08.50 WIB, sahabat saya David Susanto meng-sms, tentang meninggalnya Edi Yunus. Pemimpin Redaksi Mingguan Anak Bangsa Post, itu dikabarkan meninggal pada  pukul 05.30 WIB  di Medan, setelah sebelumnya  menderita penyakit asam lambung.

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Sesungguhnya, segala yan berasal dari Allah Swt akan kembali juga kepadaNya. Artinya, perjalanan manusia ada batasnya. Edi Yunus, juga begitu. Dia telah sampai pada batas yang telah ditentukan,telah sampai ke tujuan akhir perjalanan manusia. Dia telah menyelesaikan tugas-tugasnya di dunia. Dia pun telah menepati janjinya dengan Allah Swt.

Meninggalnya Edi Yunus, saya kira bukan karena penyakit. Sebagai sahabat, saya tidak berburuk sangka kepada Allah Swt. Sebab bukan penyakit yang membuat seseorang meninggal. Tapi kehendak Allah dan janji manusia dengan sang pencipta.

Buktinya, betapa banyak orang yang tergilas mobil truk dengan badan remuk patah-patah, tak meninggal karena belum ajal. Tapi betapa banyak orang yang nampak sehat, tiba-tiba meninggal. Ini semata kehendak Allah Swt.

Edi Yunus adalah sahabat kami yang baik. Terlepas dari gaya dan tindakannya yang plus minus, dia tetap sahabat kami yang baik. Selama karirnya di dunia wartawan, dia telah sampai pada posisi puncak sebagai Pemimpin Redaksi. Saya melihat, menyaksikan dan menilai prestasi ini sangat membuat dia bangga.

Kini Edi Yunus telah tiada. Para sahabat, kerabat dan  keluarga tentu sayang pada almarhum. Tapi ternyata, Allah lebih menyayangi dia. Kita harus ikhlas dan berdoa semoga amal baiknya diterima Allah Swt dan keluarga yang ditinggalkan tabah menerima musibah ini. Selamat jalan sahabat kami Edi Yunus.***

Print Friendly